Tepi Barat, Palestina, 7 Rajab 1435/ 6 Mei 2014 (MINA) – Sebuah laporan bulanan Media Palestina, Youth Assembly, mengungkapkan, pelanggaran Israel untuk kebebasan pers berlanjut sejak April lalu dan mendokumentasikan sekitar 10 kasus serangan terhadap wartawan dan media di Tepi Barat dan Al-Quds.
Yang paling menonjol dari kasus-kasus ini adalah penangkapan wartawan Majd Kayal di persimpangan Karama, penangkapan awak kantor berita Wafa dan menyita peralatan mereka, wartawan foto kantor berita Anadolu Moaz Mashaal ditembak, saluran televisi Watan di Ramallah terancam ditutup. Middle East Monitor melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Pemerintah Israel juga mengancam akan menutup TV Watan dan meminta Watan menghentikan semua kegiatannya. Dua tahun lalu, pasukan pendudukan Israel masuk ke kantor pusat Watan dan menyita arsip sejak 2002. Saluran yang sama ditutup pada 2002 dan menyita arsip sejak 1996.
Menurut laporan tersebut, Israel terus memenjarakan 11 wartawan Palestina, termasuk Mahmud Issa dari Al-Quds yang dihukum seumur hidup, Salad Awwad ditangkap pada 2001 lalu dan menjalani hukuman tujuh tahun, Ahmed al-Sifi ditangkap pada 2009, menjalani hukuman 19 tahun penjara.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Berdasarkan pelanggaran yang dilakukan Israel, kelompok pemuda menyerukan membela wartawan untuk mengakhiri tindakan keras pada kebebasan pers serta menuntut agar membebaskan wartawan dari penjara-penjara Israel. (T/Fauziah/P03/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya