Manila, 7 Ramadhan 1438/2 Juni 2017 (MINA) – Sebanyak 36 orang tewas setelah seorang pria bersenjata masuk ke sebuah kasino di kompleks Resort World, ibukota Filipina, Manila, lalu melakukan pembakaran pada Jumat (2/6) awal dini hari.
Polisi belum mengumumkan identitas pelaku tapi Juru Bicara Kepresidenan mengatakan, pelaku adalah seseorang yang mengalami gangguan mental.
Polisi menngatakan bahwa semua korban meninggal karena sesak napas akibat menghirup asap. Demikian Al-Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Tiga puluh enam kematian, ini karena sesak napas,” kata Kepala Polisi Manila Oscar Albayalde kepada CNN Filipina.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Polisi sebelumnya mengatakan bahwa setidaknya 25 orang meninggal dalam usaha perampokan yang gagal.
Menurut polisi, pria bersenjata tak dikenal itu bunuh diri setelah menembaki perwira bersenjata dan menimbulkan malapetaka di kasino.
“Dia berbaring di tempat tidur, menutupi dirinya dengan selimut tebal yang disiram bensin,” kata Kepala Polisi Nasional Ronald dela Rosa kepada wartawan.
Sebuah senapan mesin dan senapan kaliber kecil ditemukan dimiliki oleh penyerang.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Dela Rosa mengatakan, orang bersenjata itu mencuri dalam perjudian, menyalakan layar TV dan memasang meja perjudian yang dituangkan bensin.
Di media sosial ada klaim bahwa serangan tersebut dilakukan oleh “lone wolf soldiers” dari kelompok Islamic State (ISIS), tapi polisi mencatat bahwa orang tersebut tidak menembak siapa pun yang ditemuinya.
Namun, menurut dela Rosa, jika pelaku adalah anggota ISIS, dia pasti akan menembak semua orang yang berjudi di kasino itu.
Tidak jelas bagaimana orang bersenjata tersebut menyelundupkan bensin dan sebuah senapan serbu ke kasino yang penuh sesak.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
“Semua indikasi menunjuk pada tindakan kriminal oleh individu yang tampaknya terganggu secara emosional,” kata Ernesto Abella, juru bicara Presiden Filipina. “Meski pelaku memberikan tembakan peringatan, sepertinya tidak ada indikasi bahwa dia ingin melukai atau menembak siapa pun.” (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris