Borno, 23 Rajab 1435/22 Mei 2014 (MINA) – Tiga desa diserang oleh kelompok bersenjata pada Selasa malam hingga Rabu pagi (21/5) dekat kota Chibok, negara bagian Borno, Nigeria, menewaskan 48 orang.
Chibok adalah kota di mana 270 siswi diculik dari asrama sekolahnya pada serangan 15 April yang telah memicu gerakan global untuk menemukan dan membebaskan mereka.
Serangan ke tiga desa terjadi beberapa jam setelah bom mobil kembar meledak di sebuah terminal bus yang penuh sesak dan pasar di pusat kota Jos Nigeria, menewaskan sedikitnya 122 orang, namun saksi mengatakan korban lebih dari 150 jiwa.
Sejumlah pria bersenjata menyerbu desa Alagarno Selasa malam dan mencuri makanan, menghancurkan rumah-rumah dan menembaki warga sipil yang melarikan diri.
Baca Juga: Trinidad dan Tobago Umumkan Keadaan Darurat Pembunuhan
“Itu adalah serangan tiba-tiba,” kata Haruna Bitrus warga Alagarno. “Mereka mulai menembak dan membakar rumah kami. Kami harus melarikan diri ke semak-semak.”
Banyak warga Alagarno yang menyelamatkan diri ke Chibok, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Desa terdekat Bulakurbe dan Shawa juga diserang.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab sejauh ini atas penyerangan itu.
Baca Juga: Sebanyak 69 Migran Tewas Tenggelam di Lepas Pantai Maroko
Presiden Barack Obama mengatakan, Rabu, Amerika Serikat telah mengerahkan 80 personil militer ke negara tetangga Chad untuk membantu mencari gadis-gadis yang diculik.
Dia mengatakan pasukan itu akan tinggal di Chad sampai dukungannya tidak lagi diperlukan.
Sementara di Jos, Mohammed Abdulsalam dari Badan Manajemen Darurat Nasional mengatakan sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak yang bekerja di pasar.
“Kami berharap bisa menemukan lebih banyak mayat di reruntuhan,” katanya, di mana anggotanya masih mencari di puing reruntuhan dengan membawa kantong-kantong jenazah.
Baca Juga: Sekjend PBB Khawatirkan Ketahanan Pangan Sudan yang Kian Buruk
Para pejabat mengatakan bahwa kedua bom itu disembunyikan di sebuah truk dan minibus. Ledakan kedua bahkan menewaskan beberapa pekerja penyelamat yang bergegas ke tempat kejadian saat ledakan pertama terjadi.
Pemerintah Nigeria telah banyak dikritik karena gagal menemukan ratusan gadis yang dibawa dari sekolah mereka.
Untuk penculikan ratusan gadis Nigeria yang bersekolah, sebuah video telah dirilis bahwa kelompok bersenjata Boko haram mengaku bertanggungjawab dan menuntut pembebasan seluruh anggotanya yang ditahan pemerintah Nigeria sebagai barter pembebasan semua gadis.
Boko Haram yang dalam bahasa lokal Hausa berarti “pendidikan Barat haram” adalah kelompok yang ingin menerapkan hukum Islam, menjadi oposisi terhadap pemerintah Nigeria yang dinilai rusak dan marak melakukan korupsi.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Namun setelah pemimpin mereka ditangkap dan tewas di penjara polisi pada tahun 2009, kelompok pimpinan Abubakar Shekau itu berubah menjadi kelompok yang melancarkan serangan-serangan keras dalam memerangi pemerintah dan pengaruh budaya Barat di negeri itu. (T/P09/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia