Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan Masih Gencar di Gaza, ICMI Serukan Dunia Bersatu Hentikan Genosida

Rana Setiawan Editor : Arif R - 31 detik yang lalu

31 detik yang lalu

0 Views

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara mengalami kerusakan parah akibat serangan tentara Zionis Israel. (Foto: MER-C)

Jakarta, MINA – Usai insiden penyerangan dan perusakan atas beberapa fasilitas kesehatan di Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia (RSI) oleh Militer Israel, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyerukan agar dunia bersatu dalam aksi nyata untuk menghentikan aksi genosida yang sudah setahun lebih terjadi.

“Berbagai aksi penyerangan rakyat sipil serta fasilitas Kesehatan dan blokade bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza adalah bukti, bahwa Israel tidak mendengarkan negara manapun dalam aksinya. Kita sepakat dengan apa yang disampaikan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto bahwa saat ini yang dibutuhkan adalah aksi dan bukan resolusi semata tanpa hasil,” kata Wakil Ketua ICMI, Prof. Teuku Abdullah Sanny dalam siaran, Rabu (28/5) di Jakarta.

Sanny juga mengatakan, serangan atas Rumah Sakit Indonesia di Gaza serta yang terakhir pemboman rakyat sipil yang membunuh 87 warga Gaza oleh Israel ini tidak hanya bermakna penghancuran fisik infrastruktur kesehatan, tetapi juga bencana kemanusiaan yang menyertainya.

Ribuan pasien kini tanpa perawatan, darah untuk transfusi sangat langka, dan pasokan medis semakin menipis di tengah blokade yang membatasi masuknya bantuan kemanusiaan termasuk air bersih, bahan makanan, serta bahan bakar.

Baca Juga: Macron Apresiasi Peran Aktif Indonesia dalam Perdamaian Global

“Masalah hancurnya Rumah Sakit Indonesia di Gaza bukan hanya kisah tentang satu bangunan yang diserang. Peristiwa ini juga simbol runtuhnya nilai-nilai kemanusiaan dan hukum perang internasional yang mengutuk serangan terhadap fasilitas medis sebagai kejahatan perang,” tegas Sanny.

Ia juga menyayangkan, negara-negara Arab di sekitar Palestina yang terlihat pasif untuk berupaya membuka blokade Gaza, padahal mereka adalah negara-negara muslim yang seharusnya terdorong oleh rasa persaudaraan dan kemanusiaan.

“Padahal disaat yang sama, negara-negara Eropa seperti Inggris dan Perancis sudah memulai aksinya mengecam dan menekan Israel untuk menghentikan agresi militernya di Gaza,” kata Sanny.

Posisi Indonesia menurut Teuku A. Sanny sangat jelas dalam masalah Palestina, akan selalu mendukung Palestina untuk mencapai kedaulatannya sebagai negara yang merdeka sebagaimana amanat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea pertama secara implisit menyampaikan penolakan terhadap penjajahan yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh karena itu penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Baca Juga: Pertemuan Prabowo dan Macron, MUI Serukan Hentikan Penjajahan di Palestina

“RS Indonesia adalah hadiah nyata rakyat Indonesia untuk Palestina, begitu juga ICMI yang akan selalu konsisten mendukung Palestina agar terlepas dari penjajahan Israel,” terang Sanny.

Ia juga mengecam, aksi provokasi yang dipimpin oleh Menteri Israel Ben Gvir yang menodai kehormatan Masjid Al-Aqsa adalah bukti lain bahwa sumber masalah kekerasan di Palestina sebenarnya dimulai oleh Israel sendiri.

“Jika Israel tak henti memprovokasi, maka sulit berharap terjadinya perdamaian di Palestina dan Gaza khususnya,” pungkas Sanny. []

 

Baca Juga: UIN Ar-Raniry akan Dijadikan Nama Ruangan di RSIA Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Dr. Sarbini Abdul Murad: Mengakui Negara Israel Bertentangan dengan UUD 1945

Rekomendasi untuk Anda