Ramallah, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyatakan, serangan pada Rabu (11/9) pagi di pos pemeriksaan Beit El dekat Ramallah, yang menewaskan seorang tentara Israel dan melukai lainnya, merupakan respons alami terhadap kejahatan pendudukan di Gaza dan Tepi Barat.
Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan, api perlawanan akan terus menyala, dan agresi tidak akan memberikan keamanan bagi pendudukan di tanah Palestina.
Mereka juga menambahkan, aksi ini adalah bentuk balasan terhadap pembantaian yang dialami rakyat Palestina, terutama setelah serangan mematikan terhadap warga di Tubas.
“Operasi ini merupakan catatan baru dari meningkatnya perlawanan kami dalam menghadapi serangan pendudukan, dan menegaskan bahwa penindasan hanya akan memicu lebih banyak perlawanan,” kata Hamas yang disiarkan Ar-Resalah.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Serangan tersebut juga dianggap sebagai bukti kemampuan perlawanan Palestina untuk mengintimidasi musuh dan merespons rencana Israel yang disebut ingin menghancurkan gerakan perlawanan.
Hamas menyerukan persatuan di kalangan rakyat Palestina untuk terus melawan pendudukan dengan segala cara yang memungkinkan hingga wilayah dan tempat suci mereka bebas dari pendudukan.
Pada hari yang sama, seorang pemukim Israel tewas dalam serangan di utara Ramallah.
Tentara Israel mengonfirmasi bahwa seorang warga Palestina menggunakan truk gas untuk menyerang dekat persimpangan “Givat Assaf,” sebelum akhirnya pelaku ditembak mati oleh pasukan Israel.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Wilayah sekitar segera ditutup untuk pengamanan lebih lanjut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian