Tunis, 28 Jumadil Awwal 1436/18 Maret 2015 (MINA) – Perdana Menteri Tunisia, Habib Essid mengumumkan, setidaknya 21 orang termasuk 17 wisatawan asing, terbunuh ketika sejumlah orang bersenjata menyerbu sebuah museum di ibukota Tunis pada Rabu (18/3).
Essid mengatakan dalam pidatonya di televisi, lima orang menyerang Museum Bardo dekat gedung parlemen, di mana mereka menyandera beberapa wisatawan asing.
Ia mengatakan, di antara mereka yang tewas berkebangsaan Jerman, Italia, Polandia dan Spanyol, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Seorang warga sipil Tunisia dan anggota pasukan keamanan juga tewas, katanya.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Operasi pengecut ini menargetkan industri pariwisata dan ekonomi Tunisia,” kata Essid.
Seorang sumber keamanan sebelumnya mengatakan kepada Anadolu Agency, pasukan keamanan telah menyergap masuk museum, menewaskan dua orang bersenjata dan membebaskan semua sandera.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan Rabu itu.
Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi menggambarkan serangan mematikan Rabu itu sebagai “bencana besar” dan mengecam keras serangan tersebut.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Gerakan Islam Ennahda di Tunisia beberapa jam setelah serangan, menyerukan pengadaan konferensi besar dengan tujuan menyusun strategi nasional untuk memerangi terorisme.
Gerakan ini juga disebut untuk mengeluarkan undang-undang anti-terorisme baru dan undang-undang lainnya yang ditujukan melindungi warga sipil di Tunisia.
Pemimpin Islam terkemuka Rachid Ghannouchi mengecam serangan itu.
Serangan itu terjadi ketika Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius menerima rekan Tunisia-nya Taieb Baccouche di Paris Rabu pagi. (T/P001/R11)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)