Yerusalem, MINA – Menurut data pihak militer pendudukan Israel yang diterbitkan Kamis (11/8), ada peningkatan serangan penembakan dari perlawanan Palestina, yang menyasar pasukan pendudukan di Tepi Barat sejak awal 2022 ini, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Media Israel Yedioth Ahronoth yang dikutip Safa melaporkan, ada 41 serangan penembakan telah dilakukan di Tepi Barat sejak awal tahun ini, jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun terakhir ini.
Disebutkan, pada 2015, yang menyaksikan Intifada Yerusalem, 216 serangan dilakukan, termasuk 12 serangan penembakan, sedangkan sisanya adalah run-over, penusukan, dan sejenisnya.
Media itu menyebutkan, data menunjukkan ada 104 serangan dilakukan pada tahun 2021, seperempat di antaranya adalah serangan penembakan, sementara 97 serangan dilakukan di Tepi Barat sejak awal tahun ini.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Analis urusan Palestina di surat kabar, “Avi Zakharov,” menyatakan bahwa Hamas mendorong masalah di Tepi Barat ke arah eskalasi lebih lanjut.
“Bukan rahasia lagi bahwa Hamas sedang mencoba untuk menyalakan Tepi Barat melalui banyak cara dan menghasut penduduk untuk melakukan operasi terhadap sasaran Israel,” katanya.
Analis menganggap, sebenarnya adalah sejumlah besar militan dari berbagai organisasi yang telah absen dari tempat selama bertahun-tahun kini telah kembali dengan kekuatan, mengancam kekacauan di Tepi Barat, mirip dengan tahun-tahun setelah Al- Aqsa Intifadah. (T/B04/R1)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)