Damaskus, MINA – Sebuah serangan pesawat tak berawak menargetkan kota kelahiran Presiden Suriah Bashar Al-Assad, Qardaha Sabtu (24/6) dengan dua proyektil, menewaskan satu orang.
Serangan tersebut terjadi sehari setelah Kantor Berita Sana melaporkan, serangan drone di Salhab, kota lain yang dikuasai pemerintah di Suriah barat laut dekat wilayah pemberontak, yang menewaskan seorang wanita dan seorang anak, demikan MEMO.
Serangan di Qardaha dan Salhab, yang berjarak sekitar 35 kilometer (22 mil), terjadi di tengah gejolak pertempuran di barat laut, dengan penembakan antara pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak di beberapa garis depan.
Qardaha berjarak sekitar 10 km (6,5 mil) dari pangkalan udara Hmeimim Rusia. Pesawat tempur Rusia telah menargetkan daerah yang dikuasai pemberontak baru-baru ini, kata oposisi Suriah.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Pasukan pemerintah Suriah telah meningkatkan penyebaran di beberapa daerah garis depan, menurut sumber di kedua sisi.
Peperangan besar telah berhenti di Suriah, sebagian besar stabil dalam beberapa tahun terakhir setelah pemerintah Assad mendapatkan kembali kendali atas negara dengan bantuan dari sekutunya, Rusia dan Iran.
Namun, pemberontak melawan Assad masih menguasai daerah kantong yang berpusat di provinsi Idlib di barat laut, dekat Qardaha dan Salhab, dengan dukungan dari Turkiye dan ada pertempuran sporadis antara pemberontak dan pasukan pemerintah Suriah. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat