Serangan Roket Houthi Tewaskan Sembilan Orang Termasuk Wartawan

Kita mendapat serangan beberapa waktu lalu (Foto: File/MEE)

Taiz, MINA – Kelompok melakukan serangan yang menewaskan sembilan orang, termasuk seorang wartawan dan seorang anak, di provinsi barat daya Yaman, Taiz, hari Senin (22/1), kata seorang pejabat pemerintah.

Sebuah serangan rentetan enam menghujani lokasi pembukaan fasilitas keamanan baru di kota Nashma, menewaskan empat tentara dan lima warga sipil, kata pejabat tersebut kepada media.

Deputi menteri dalam negeri pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, serta puluhan penduduk setempat, hadir, katanya seperti diberitakan Middle East Eye yang dikutip MINA.

TV Belqees Yemen mengkonfirmasi terbunuhnya juru kamera Mohammed al-Qudsi, dalam sebuah pernyataan di situsnya, menuduh akibat “pemboman Houthi”.

Dikatakan Qudsi bergabung dengan TV tersebut satu setengah tahun yang lalu, di mana dia “melaporkan berita, meliput kejadian dan mendokumentasikan pelanggaran dengan kameranya”, dan menambahkan bahwa dia menyerahkan hidupnya untuk kebenaran.

Baca Juga:  Delegasi Houthi ke Riyadh untuk Perundingan Damai Yaman

Seorang wartawan lokal yang bekerja untuk RT Arabic juga terluka dalam serangan tersebut, demikian laporan media Yaman.

Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ), sebuah badan pengawas yang berbasis di New York, mengecam pembunuhan Qudsi, dengan mengatakan bahwa “kematiannya adalah pengingat bahwa wartawan yang meliput di Yaman melakukan hal yang beresiko dan membayar dengan harga dangat mahal.”

tersebut, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Saba mengatakan, mereka menyerang kompleks tersebut dengan sebuah rudal balistik, “membunuh puluhan tentara bayaran, termasuk komandan”.

Taiz, ibu kota provinsi dengan nama yang sama, dikuasai oleh pasukan yang setia kepada pemerintah. Tapi sebagian besar daerah sekitarnya berada di tangan kaum Houthi dan telah menjadi medan pertempuran utama dalam perang tersebut. (T/B05/RS1)

Baca Juga:  Serangan Udara Koalisi Arab Bunuh Lebih 50 Orang di Yaman

Mi’raj News Agency (MINA)