Teheran, MINA – Tembakan rudal Iran ke Israel menewaskan sedikitnya 10 orang dalam semalam, kata pihak berwenang pada Ahad (15/6), saat kedua negara saling bertukar gelombang serangan baru dalam konfrontasi paling intens dalam sejarah mereka.
Di Iran, awan asap tebal mengepul di atas Ibu Kota setelah pesawat Israel menyerang dua depot bahan bakar. Selama berhari-hari, warga Iran telah membentuk antrean panjang di pom bensin karena khawatir akan kekurangan bahan bakar.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Ahad bahwa Washington “tidak ada hubungannya” dengan operasi pengeboman hebat sekutu Israel yang dilancarkan Jumat (13/6) pagi, yang menargetkan situs militer dan nuklir utama di Iran.
Namun, Trump mengancam akan melancarkan “pasukan dan kekuatan penuh” jika Iran menyerang kepentingan AS, dengan mengatakan di platform Truth Social-nya bahwa “kita dapat dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel, dan mengakhiri konflik berdarah ini!!!”
Baca Juga: Diserang Iran Dua Hari, Israel Terima 9.000 Klaim dan Kerugian Senilai Rp5,4 Triliun
Polisi Israel mengatakan, enam orang tewas dan sedikitnya 180 orang terluka di lokasi serangan rudal Ahad dini hari di Bat Yam, dekat Tel Aviv di pantai Mediterania Israel.
Petugas tanggap darurat yang mengenakan helm dan lampu kepala menyisir gedung yang hancur akibat bom saat fajar menyingsing. Polisi mengatakan sedikitnya tujuh orang hilang dan dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.
“Terjadi ledakan dan saya pikir seluruh rumah runtuh,” kata warga Bat Yam, Shahar Ben Zion. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 45 Wanita dan Anak Iran Tewas, Israel Serang Rumah Sakit