Teheran, MINA – Satuan siber pro-perlawanan Palestina telah merilis dokumen rahasia yang mengungkap dua sistem militer canggih Israel.
Bobolnya pertahanan siber Israel tersebut menghancurkan apa yang dulunya merupakan kendali eksklusif rezim atas teknologi mereka.
Dilansir dari Tasnim News Agency (TNA), kelompok bernama Cyber Support Front telah mengungkap dokumen yang terkait dengan dua produk militer utama Israel, menyusul serangan siber yang ditargetkan.
Yang pertama adalah HattoriX, sistem pengintaian dan akuisisi target berbasis darat untuk serangan presisi jarak jauh.
Baca Juga: 3 Warga Palestina Syahid, 7 Lainnya Terluka Serangan Penjajah Israel di Ramallah
Yang kedua adalah SPIKE-LR2, sistem rudal berpemandu presisi multi-platform generasi kelima yang dirancang untuk skenario pertempuran modern.
Kedua sistem tersebut dikembangkan oleh CR Casting/EXACT, sebuah perusahaan industri militer di Israel, berdasarkan kontrak dari Rafael dan Elbit Systems.
Menurut analis keamanan-militer regional, sistem itu baru-baru ini dikerahkan dalam serangan rezim di Gaza, Lebanon, dan wilayah Iran.
Dokumen-dokumen tersebut diperoleh setelah Cyber Support Front menyusup ke infrastruktur industri CR Casting/EXACT, yang menyebabkan pelanggaran data skala penuh.
Baca Juga: Hamas Tegaskan Komitmen Upaya Gencatan Senjata di Gaza
Operasi siber tersebut merupakan bagian dari kampanye yang lebih luas untuk membongkar kompleks industri-militer rezim Israel.
Unit siber CyberIsnaadFront sebelumnya telah mengganggu operasi di BenSimon Aluminium Industries, kontraktor untuk militer dan Kementerian Perang Israel.
CyberIsnaadFront melaporkan bahwa mereka menonaktifkan semua sistem operasional dan mencuri informasi sensitif yang terkait dengan fasilitas strategis, termasuk yang digunakan oleh Unit 8200.
Data tersebut dilaporkan ditransfer ke unit rudal perlawanan untuk integrasi operasional.
Baca Juga: Krisis Kesehatan di Gaza, Rumah Sakit Terancam Tutup
Pelanggaran tersebut menyusul serangan sebelumnya terhadap Rafael, yang menyebabkan kegagalan fungsional dalam sistem militer aktif.
Analis memperingatkan bahwa aka nada lebih banyak gelombang serangan siber segera terjadi karena kerentanan dalam jaringan pasokan rezim terus muncul. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Masih Intensifnya Perlawanan Bersenjata Buktikan Kegagalan Pendudukan