Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan Siber Sasar Lebih 200.000 Korban di 150 Negara

Rudi Hendrik - Senin, 15 Mei 2017 - 00:53 WIB

Senin, 15 Mei 2017 - 00:53 WIB

210 Views

Ilustrasi: hacker. (Gambar: dok. Gizmodiva)

Ilustrasi: hacker. (Gambar: dok. Gizmodiva)

Brussels, 17 Sya’ban 1438/14 Mei 2017 (MINA) – Gelombang serangan siber sejak Jumat lalu telah mencapai lebih 200.000 sasaran di sekitar 150 negara, menurut kepala badan kepolisian Uni Eropa.

Direktur Europol, Rob Wainwright mengatakan kepada program ITV Peston pada hari Ahad bahwa serangannya tidak pandang bulu. Dia khawatir jumlah tersebut akan bertambah ketika banyak orang kembali bekerja pada hari Senin (15/5).

Wainwright menyebut hack yang cepat menyebar itu “unik”, karena alat tilang digunakan bersamaan dengan worm, yang berarti bahwa infeksi pada satu komputer dapat menyebar secara otomatis melalui keseluruhan jaringan.

“Jangkauan global ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jumlah terakhir adalah lebih dari 200.000 korban di setidaknya 150 negara, dan korban tersebut, banyak di antaranya adalah bisnis, termasuk perusahaan besar,” katanya, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.

Baca Juga: Italia Berlakukan Embargo Senjata ke Israel

Dia mengatakan, beberapa bank di Eropa telah terpengaruh.

“Kami telah memperhatikan beberapa waktu bahwa sektor kesehatan di banyak negara sangat rentan, mereka memproses banyak data sensitif,” katanya.

Wainwright mengatakan, Europol bekerja sama dengan FBI di Amerika Serikat untuk melacak orang-orang yang bertanggung jawab. Diduga ada lebih dari satu orang yang kemungkinan terlibat.

Dia mengatakan bahwa TKP semakin di bawah tanah, yang berarti “sangat sulit” untuk mengidentifikasi pelaku atau lokasi mereka.

Baca Juga: Dubes Saudi Serukan AS Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel

“Kami dalam perjuangan yang sangat sulit melawan sindikat kejahatan siber yang semakin canggih, yang menggunakan enkripsi untuk menyembunyikan aktivitas mereka,” katanya. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pasukan AS-Inggris Lakukan 15 Serangan Udara di Yaman

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Palestina
Timur Tengah
Breaking News