Sana’a, MINA – Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke Yaman, menewaskan sedikitnya 32 orang, sebanyak 101 orang lainnya terluka. Sebagian besar perempuan dan anak-anak jadi korban serangan setelah Presiden Donald Trump memperingatkan bahwa “neraka akan menghujani” Houthi.
Serangan-serangan itu terjadi setelah kelompok pejuang Yaman mengancam akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah terkait blokade total Jalur Gaza, yang kini telah memasuki pekan ketiga.
Menurut statistik terbaru dari Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi, 32 orang telah terbunuh dalam serangan udara AS di Yaman dan setidaknya 101 orang terluka.
Serangan-serangan tersebut terjadi di lima provinsi yang berada di bawah kendali Houthi.
Baca Juga: Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa di Hari Kedua Paskah Yahudi
Sebagian besar korban berada di Saada, Sanaa dan al-Bayda. Di Saada, pesawat-pesawat tempur AS menghantam dua daerah pemukiman, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 13 orang, menurut media yang dikelola Houthi.
Pasukan penjajah Israel melanjutkan serangan ke Gaza meskipun ada gencatan senjata, menewaskan sedikitnya 12 orang termasuk delapan pekerja bantuan dan seorang anak di utara Beit Lahiya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 48.543 warga Palestina telah dikonfirmasi tewas dan 111.981 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza.
Kantor Media Pemerintah Gaza telah memperbarui jumlah korban meninggal dunia menjadi lebih dari 61.700 orang, dan mengatakan bahwa ribuan orang Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diperkirakan telah tewas.
Baca Juga: Setelah Turkiye dan Mesir, Prabowo Lanjutkan Kunjungan ke Qatar
Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan 7 Oktober 2023 yang dipimpin Hamas, dan lebih dari 200 orang ditawan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dipecat Microsoft, Ibtihal Dapat Tawaran Kerja Dari Pengusaha Kuwait