Kabul, 15 Dzulqa’dah 1435 H/ 10 September 2014 (MINA) – Serangan udara AS di Afghanistan timur menewaskan 11 warga sipil, pejabat setempat mengatakan Rabu(10/9). Serangan itu mendapat kecaman keras dari Presiden Hamid Karzai yang sering mengkritik perilaku pasukan NATO untuk segera meninggalkan negara itu.
Korban sipil yang disebabkan oleh koalisi militer pimpinan AS selama perang melawan gerilyawan Taliban menjadi salah satu isu yang paling diperdebatkan dalam kampanye memerangi 13 tahun yang akan berakhir pada bulan Desember. Samaa melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Sebagai hasil dari pemboman udara AS, 11 warga sipil, termasuk dua anak dan dua perempuan tewas, dan 12 lainnya terluka,” kata sebuah pernyataan dari Istana Presiden.
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO (ISAF) tidak berkomentar langsung atas serangan udara hari Selasa (9/9) itu, tetapi sering kali menekankan bahwa menghindari korban sipil merupakan prioritas utama selama operasi.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Kepala polisi Kunar, Abdul Hadi Sayedkhil mengatakan kepada AFP, patroli bersama Afghanistan-NATO di provinsi yang merupakan salah satu daerah yang paling bergejolak, disergap oleh gerilyawan.
“Pasukan meminta dukungan udara sebagai akibat dari pemboman sejumlah militan dan warga sipil tewas. Kami sedang menyelidiki insiden itu,” katanya.
Saleh Mohammad, selamat dirawat di rumah sakit di ibukota provinsi Asadabad, mengatakan ada dua gelombang pemboman.
“Empat warga desa kami sedang dalam perjalanan pulang dari kantor ketika pesawat membom mereka,” katanya kepada AFP.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Dia mengatakan, Ketika orang-orang pergi ke daerah itu untuk menolong mereka atau membantu yang terluka ke rumah sakit, kami dibom lagi. Puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak tewas, atau terluka. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan