London, 12 Rajab 1438/9 April 2017 (MINA) – Sebuah serangan udara di Urum Al-Joz, Provinsi Idlib, menewaskan setidaknya 18 warga sipil, termasuk lima anak dan dua wanita, Sabtu (8/4).
Kelompok aktivis Ariha Today yang mencatat nama ke-18 korban tewas mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena banyak orang yang terluka parah dalam kondisi kritis.
Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris melaporkan, serangan itu mungkin dilakukan oleh jet tempur Rusia yang beroperasi mendukung Pemerintah Suriah.
Kelompok pemantau yang informasinya bergantung pada jaringan sumber di Suriah itu mengatakan, mereka menentukan pesawat pelaku berdasarkan jenis, lokasi, pola penerbangan dan amunisi yang digunakan.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Provinsi Idlib dikuasai oleh aliansi oposisi yang meliputi mantan afiliasi Al-Qaeda, Jabhat Fateh Al-Sham, yang secara terencana ditargetkan oleh pasukan udara Suriah dan Rusia.
Awal pekan ini, serangan kimia diduga menghantam kota Khan Sheikhun di provinsi yang sama, menewaskan sedikitnya 87 warga sipil, termasuk 31 anak-anak.
Banyak dari masyarakat internasional menuduh Presiden Bashar Al-Assad yang bertanggung jawab atas serangan kimia itu, meskipun Pemerintah Damaskus menolak bertanggung jawab.
Serangan kimia di Khan Sheikhun memaksa Washington untuk mengambil tindakan militer pertama, langsung melawan Assad dengan serangan 59 rudal yang menargetkan sebuah pangkalan udara pada Jumat pagi lalu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sebagai balasannya, Rusia mengumumkan akan memperkuat pertahanan udara di Suriah dalam upaya untuk menunjukkan garis keras pada tindakan AS. (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza