Sekolah.jpg">
Pertempuran berlanjut di provinsi di seluruh negeri, termasuk di pinggiran ibukota Damaskus pada Ahad (29/9), di mana oposisi melancarkan serangan yang menurut kelompok pemantau, pertempuran itu menewaskan sedikitnya 19 pasukan pemerintah Bashar Al-Assad sejak Sabtu (28/9).
Kota Raqqa di timur laut Suriah telah berada di bawah kendali oposisi yang ingin menggulingkan Presiden Suriah Bashar Assad sejak Maret lalu. Namun, kota itu tetap tunduk pada pemboman udara berkala oleh pasukan pemerintah, lapor IINA yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, sebuah kelompok pemantau dengan jaringan sumber oposisi di seluruh negeri, melaporkan korban tewas pada serangan Raqqa Ahad lalu setidaknya 16 orang tetapi jumlah itu kemungkinan akan meningkat karena beberapa orang terluka dan kritis.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pihak oposisi yang berbasis di Raqqa, sebuah kota berpenduduk sekitar 250.000 orang, mepublikasikan daftar 14 orang yang mereka katakan menjadi korban serangan di sekolah dan mengatakan ada lebih dari 30 lainnya luka-luka.
Video yang diposting oleh para aktivis menunjukkan tubuh yang berdarah dan hangus dari serangan udara di Raqqa. Beberapa korban terlihat pemuda. Pertempuran juga berlanjut di provinsi Deraa selatan, sehari setelah oposisi di daerah itu -termasuk Front Nusra- menangkap seorang mantan bea cukai di perbatasan selatan dengan Yordania.
Di pinggiran ibukota, serangan oleh oposisi di pangkalan militer di wilayah Qalamoun menewaskan sedikitnya 19 pasukan pemerintah dan melukai puluhan lainnya. (T/P08)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur