Jalur Gaza, 27 Dzulhijjah 1436/11 Oktober 2015 (MINA) – Dua serangan udara Israel di Gaza menewaskan seorang wanita hamil dan balita, Ahad (11/10).
Gerakan perlawanan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memperingatkan otoritas Yahudi atas “kebodohan” yang dilakukannya karena mendorong kerusuhan berputar jauh ke arah pemberontakan skala penuh.
Setelah hari-hari kerusuhan terjadi di Tepi Barat dan Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki, pada Jumat lalu Gaza dilibatkan ke dalam kekerasan dengan terjadinya bentrokan di sepanjang perbatasan yang menewaskan sembilan warga Palestina akibat tembakan tentara Israel.
Sabtu malam, otoritas Israel mengatakan dua fasilitas manufaktur senjata Hamas diserang dengan serangan udara, berdalih militan Gaza sebelumnya menembakkan dua roket ke wilayah Israel, Nahar Net melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Salah satu roket menghantam sebuah lapangan terbuka di Israel selatan dan roket lainnya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome.
Petugas medis Gaza mengatakan, serangan udara balasan Israel menghancurkan sebuah rumah di daerah utara Zeitun, menewaskan Nur Hassan (30) dan putri dua tahunnya, Rahaf. Sementara tiga orang lainnya terjebak dalam reruntuhan. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza