Tel Aviv, MINA – Serangan udara Israel terhadap kota pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Ahad (29/9) menargetkan pembangkit listrik dan terminal minyak.
Dilansir dari rt.com, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menuding fasilitas tersebut telah digunakan oleh kelompok bersenjata Houthi yang bermarkas di Yaman untuk “mentransfer senjata Iran ke wilayah tersebut.”
Dalam pernyataannya, IDF mengatakan, serangan tersebut merupakan balasan atas serangan baru-baru ini terhadap Israel yang dilakukan Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah barat laut Yaman.
“Targetnya termasuk pembangkit listrik dan pelabuhan laut, yang digunakan oleh Houthi untuk mentransfer senjata Iran ke wilayah tersebut, selain pasokan militer dan minyak,” klaim militer Israel.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Menurut laporan media lokal, serangan tersebut berdampak pada pelabuhan laut Hodeidah, serta pelabuhan yang lebih kecil di wilayah Ras Issa di kota tersebut.
Kementerian Kesehatan Yaman yang dikelola Houthi mengatakan, serangan tersebut menewaskan sedikitnya empat orang, termasuk seorang pekerja pelabuhan dan tiga teknisi listrik, serta melukai 29 orang lainnya.
Serangan tersebut juga menyebabkan pemadaman listrik di seluruh kota, dengan kepulan asap hitam yang membumbung dari lokasi yang dibom.
Dalam beberapa hari terakhir, Houthi telah meningkatkan serangannya terhadap Israel. Kelompok itu berulang kali meluncurkan rudal balistik ke wilayah Israel.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Pekan lalu, Houthi mengeklaim telah menggunakan “rudal balistik hipersonik baru” untuk menyerang Israel bagian tengah. Menurut IDF, rudal tersebut mendarat di area terbuka dan tidak menimbulkan korban. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza