Beirut, MINA – Militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke wilayah Lebanon pada Sabtu (19/10). Serangan tersebut menargetkan pabrik semen milik perusahaan internasional Majabel Company serta permukiman warga di sekitarnya.
Ledakan besar terdengar hingga ke daerah-daerah jauh dari lokasi kejadian, memicu getaran dan kepanikan warga di sejumlah wilayah utara Lebanon. Al-Jazeera melaporkan.
Menurut keterangan resmi Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan itu menyebabkan satu orang tewas dan enam lainnya terluka, sebagian besar adalah pekerja dan warga sekitar area industri.
Militer Zionis Israel menuduh Majabel Company memiliki hubungan dengan kelompok lingkungan Green Without Borders, yang oleh Israel diklaim memiliki afiliasi dengan kelompok perlawanan Hizbullah. Tel Aviv menuding kelompok lingkungan itu dijadikan kedok untuk aktivitas militer dan rekonstruksi jaringan Hizbullah di perbatasan.
Baca Juga: Turkiye Janji Terus Bantu Gaza dan Dorong Solusi Dua Negara untuk Palestina
Belum ada tanggapan langsung dari pihak perusahaan maupun dari kelompok Green Without Borders atas tuduhan tersebut. Namun, media lokal Lebanon menilai serangan tersebut sebagai pelanggaran baru terhadap kedaulatan Lebanon dan ancaman bagi keselamatan warga sipil.
Sementara itu, sumber keamanan Lebanon menyebutkan bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari eskalasi terbaru antara Israel dan kelompok perlawanan di Lebanon selatan, menyusul meningkatnya ketegangan di sepanjang garis perbatasan.
Serangan udara ini menambah daftar panjang agresi Israel terhadap Lebanon sejak pecahnya konflik di Gaza, yang juga telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di berbagai wilayah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Negosiasi Afghanistan-Pakistan akan Dimulai di Doha