Kairo, 27 Rabi’ul Akhir 1436/17 Februari 2015 (MINA) – Angkatan Udara Mesir melakukan pemboman di Libya, menargetkan kelompok bersenjata Negara Islam atau ISIS di kota pantai Derna.
Serangan fajar dengan jet tempur itu dilakukan sejam setelah perilisan video penayangan kelompok yang diduga kuat ISIS melakukan pemenggalan massal mengerikan terhadap 21 warga Kristen Koptik Mesir di pantai Libya, Nahar Net melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
TV nasional Mesir melaporkan, serangan itu menargetkan kamp, lokasi pelatihan dan tempat penyimpanan senjata ISIS. Gelombang serangan kedua dilaporkan sejam kemudian, BBC melaporkan.
Pengamat mengatakan, dengan menargetkan kelompok ISIS di Libya, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi telah menjadi sekutu utama Barat dalam melawan kelompok yang mengatasnamakan “khilafah” itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Serangan udara di Libya merupakan faktor baru yang penting,” kata Zack Gold dari Institute for National Security Studies yang berbasis di Tel Aviv, Israel.
“Mesir dan Presiden Sisi telah muncul sebagai sekutu utama Barat dalam memerangi ISIS,” tegasnya.
Mesir selama ini menjauhi pertempuran langsung dengan ISIS di luar negeri, meskipun para pejabat AS mengatakan, pemerintah Kairo sebelumnya membolehkan Uni Emirat Arab menggunakan pangkalan udaranya untuk membom ISIS di Libya.
Sementara di dalam negeri, Sisi berperang melawan kelompok pejuang yang berbasis di Semenanjung Sinai, kelompok link ISIS yang telah menewaskan puluhan polisi dan tentara Mesir.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Serangan-serangan terhadap aparat keamanan Mesir telah diklaim oleh kelompok Ansar Beit Al-Maqdis. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata