Aleppo, 21 Rajab 1437/29 April 2016 (MINA) – Serangan udara pemerintah Suriah terhadap sebuah rumah sakit di kota Aleppo setidaknya menewaskan 20 orang.
Serangan terhadap rumah sakit Al-Quds pada Rabu (27/4) menewaskan beberapa staf medis dan warga sipil lainnya, termasuk Dr Wasem Maaz, salah satu dokter anak yang tersisa di kota yang dikuasai oleh oposisi Suriah itu.
Setidaknya 14 dari mereka yang tewas adalah staf dan pasien Dokter Lintas Batas (MSF), kelompok bantuan medis internasional yang mendukung beroperasinya rumah sakit.
Pekerja penyelamat yang menarik tubuh dan menyelamatkan dari puing-puing bangunan di lingkungan Sukkary itu, keesokan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jumlah korban tewas kemungkinan meningkat, demikian dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Juru Bicara Palang Merah Pawel Krzysiek, juru bicara Palang Merah, mengatakan dari Damaskus, “Tidak ada lingkungan (di Aleppo) yang belum tersentuh oleh pertempuran baru-baru ini.”
Dia mengatakan bahwa jumlah fasilitas medis yang tersisa di Aleppo sudah tidak cukup untuk menangani lebih dari dua juta orang di kota.
Serangan itu adalah yang terbaru dalam eskalasi serangan pemerintah di kota tersebut, dengan setidaknya 145 warga sipil tewas dalam serangan udara, penembakan dan serangan roket sejak Jumat pekan lalu.
Menurut Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris, di Aleppo saja mereka mendokumentasikan sedikitnya 139 kematian warga sipil, termasuk 23 anak-anak dan 15 wanita, antara Jumat lalu hingga Rabu. (T/P001/P2)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi