Hodeidah, Yaman, 30 Muharram 1438/31 Oktober 2016 (MINA) – Serangan jet tempur koalisi negara Teluk pimpinan Arab Saudi terhadap penjara yang dijalankan oleh oposisi Houthi di kota Hodeidah, Yaman barat, menewaskan sedikitnya 60 orang, para pejabat dan petugas medis mengatakan pada Ahad (30/10).
“Enam puluh orang total tewas dan puluhan luka-luka,” kata seorang pejabat kesehatan setempat kepada AFP.
Kantor berita SABA dikuasai oposisi juga menyebut jumlah korban 60 tewas dan 38 luka-luka. Para korban tertimbun di bawah reruntuhan bangunan penjara.
Kepala keamanan distrik Al-Zaydia, Abdel-Rahman Al-Mansab mengatakan, sebagian besar korban tewas adalah tahanan. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Al-Mansab juga mengatakan bahwa kompleks memiliki dua penjara, satu untuk perempuan dan satu untuk laki-laki, tapi tidak ada narapidana perempuan pada saat serangan itu.
“Ketika saya pergi ke sana, saya melihat tumpukan mayat yang hangus tak bisa dikenali. Mereka terbakar sampai mati,” katanya.
Aliansi pimpinan Arab Saudi yang melakukan serangan mengatakan bahwa mereka menghantam “bangunan pusat keamanan” yang digunakan sebagai pusat komando militer oposisi Houthi.
Para pejabat setempat mengatakan, penjara terletak di dalam kompleks keamanan, tetapi hanya penjaga penjara yang ada saat serangan udara terjadi.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Gedung ini digunakan oleh milisi Houthi dan pasukan dari presiden terguling sebagai pusat komando dan kontrol untuk operasi militer mereka,” kata pernyataan koalisi, mengacu pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, sekutu utama Houthi.
Namun, Abdel-Rahman Jarallah, direktur kantor kesehatan Hodeidah, mengatakan kepada kantor berita DPA bahwa semua orang yang tewas adalah warga sipil.
Hodeidah, sebuah kota pelabuhan di Laut Merah, dikuasai oelh Houthi bersama dengan sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa di akhir tahun 2014.
Menurut PBB, konflik di Yaman telah menewaskan hampir 7.000 orang, kebanyakan warga sipil. (T/P001/P001)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan