Sana’a, (MINA) – Pemberontak Houthi Yaman mengatakan maskapai penerbangan telah dihentikan di bandara Sanaa, mengutip serangan udara oleh sebuah koalisi pimpinan Arab Saudi.
Dalam sebuah pernyataannya pada Selasa (14/11), Otoritas Penerbangan dan Meteorologi Sipil (CAMA) yang dikawal Houthi mengatakan, dua serangan telah menargetkan sistem panduan sistem navigasi di bandara.
Pernyataan menambahkan, penerbangan bantuan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak akan dapat mendarat di bandara Sanaa. Demikian World Bulettin memberitakannya yang dikutip MINA.
Menurut pernyataan itu, serangan tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap konvensi dan perjanjian internasional, termasuk perlawanan yang terang-terangan terhadap PBB dan masyarakat internasional.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pernyataan tersebut kemudian menyerukan dilakukannya penyelidikan segera dan memungkinkan dimulainya kembali semua penerbangan sipil dari bandara Sanaa.
Selama lebih dari satu tahun koalisi pimpinan Saudi telah melarang penerbangan dari bandara Sanaa yang dikelola oleh pemberontak Houthi, sehingga hanya memungkinkan penerbangan kemanusiaan PBB yang bisa mendarat di sana.
Yaman adalah negara termiskin yang sedang menghadapi perang saudara sejak tahun 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara tersebut, termasuk ibu kota Sanaa.
Konflik meningkat ketika Arab Saudi dan sekutunya meluncurkan operasi udara besar-besaran pada 2015 untuk mengembalikan pemerintahan Yaman yang sah. Namun, hingga kini upaya itu belum berhasil dan justru kian membawa Yaman dalam krisis kemanusiaan yang terburuk. (T/R03/RI-1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)