Aden, 29 Jumadil Awwal 1436/20 Maret 2015 (MINA) – Dua pesawat tempur menargetkan kediaman Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi di kota pelabuhan selatan Aden, Kamis (19/3).
Pejabat pemerintah mengatakan, Presiden Hadi dievakuasi setelah pesawat melepaskan tembakanyang menghantam kediamannya di kota terbesar kedua di Yaman itu.
“Presiden Hadi telah dievakuasi ke tempat yang aman, tapi dia tidak meninggalkan negara ini,” kata ajudan Hadi kepada AFP ketika pesawat meluncurkan dua serangan ke istana, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Pesawat menembakkan rudal ke kompleks di distrik Al-Maasheeq di Aden.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Penduduk mengatakan, fihak keamanan melepaskan tembakan anti-pesawat terbang kepada pesawat penyerbu itu dan asap terlihat membubung dari daerah komplek, tapi tidak jelas apakah Hadi berada di komplek.
Seorang sumber keamanan Yaman mengatakan, situasi di istana presiden berada di bawah kontrol dan tidak ada yang dikhawatirkan.
Serangan terhadap kompleks kepresidenan ini terjadi setelah pasukan yang setia kepada mantan Presiden Yaman memaksa penutupan bandara internasional Aden, sesudah terjadi bentrokan yang menewaskan sedikitnya 13 orang dan 13 orang lainnya terluka.
Sebuah satuan pasukan khusus pimpinan pemberontak Jenderal Abdel Hafez Al-Saqqaf, menyerbu lapangan bandara pada Kamis sebelum dipaksa mundur oleh pejuang lokal loyalis Presiden.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Selama pertempuran, lebih 100 penumpang yang naik pesawat penerbangan Yemenia menuju Kairo, diperintahkan turun dari pesawat di saat tembakan terdengar dan ledakan mengguncang gedung terminal.
Bentrokan sporadis juga meletus di seluruh Aden. Suara ledakan mengguncang kota secara berkala, dan jalan-jalan sebagian besar sepi karena warga bersembunyi di rumah-rumah.
Sementara itu, jet tempur mencoba menargetkan istana Hadi di Aden.
Ketegangan meningkat di Aden selama berhari-hari. Milisi loyalis Hadi mendominasi kota, tapi dua unit tentara yang setia kepada Saqqaf, seorang komandan pro mantan presiden Ali Abdullah Saleh, memimpin 3.000 pasukan khusus polisi.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Hadi gagal mencoba memecat Saqqaf dari jabatannya awal bulan ini, mendorong terjadinya beberapa bentrokan.
Hadi menegaskan, dia tetap pemimpin Yaman yang sah dan memperoleh banyak dukungan di Aden.(T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon