Ankara, 9 Syawal 1436/25 Juli 2015 (MINA) – Militer Turki kembali melancarkan serangan udara untuk kali kedua terhadap basis kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) di Suriah dan memulai bombardir basis pejuang Kurdi di Irak utara, Sabtu (25/7).
Operasi dua arah terhadap ISIS dan militan Partai Buruh Kurdistan (PKK) dilakukan sepekan setelah terjadinya serangan mematikan di wilayah Turki yang diduga dilakukan oleh salah satu kelompok.
Semua jet tempur turki/">F-16 Turki kembali dengan selamat ke pangkalannya di kota tenggara Diyarbakir Sabtu pagi setelah melakukan serangan terbaru, kantor berita Anatolia melaporkan.
Serangan udara pertama terhadap ISIS yang dimulai sebelum fajar hari Jumat, menandai perubahan besar dalam kebijakan Turki sebagai anggota kunci NATO terhadap ISIS, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sebelumnya Pemerintah Ankara menghadapi kritik keras dari sekutu Barat-nya karena dianggap tidak berbuat banyak untuk memerangi kelompok bersenjata di Suriah itu.
Tapi pada kesempatan ini, pesawat juga mengebom posisi PKK di Irak, di mana pasukan militer kelompok terlarang di Turki itu berbasis.
“Serangan dilakukan pada target Daesh (ISIS) kelompok teror di Suriah dan kelompok teror PKK di Irak utara,” kantor Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dilaporkan, tempat penampungan dan gudang senjata PKK terkena serangan Irak utara, bagian dari tujuh lokasi yang ditargetkan, termasuk Gunung Kandil, di mana kepemimpinan militer PKK berpusat.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Selain serangan udara, pasukan darat Turki juga melakukan serangan artileri terhadap ISIS di Suriah dan PKK di Irak utara, kata pernyataan itu.
Serangan udara Turki terhadap sasaran PKK di Irak utara menjawab pertanyaan tentang masa depan proses perdamaian antara Turki dan pemberontak Kurdi.
PKK yang dicap kelompok teroris oleh Turki, selama puluhan tahun melakukan pemberontakan mematikan di tenggara Turki yang telah menewaskan puluhan ribu jiwa.
Operasi militer Turki dilancarkan setelah pembunuhan 32 orang dalam serangan bom bunuh diri Senin (20/7) di kota Suruc Turki yang berbatasan dengan Suriah oleh pria Turki 20 tahun terkait ISIS. (T/P001/P4)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)