Sanaa, MINA – Angkatan Bersenjata Yaman terus melancarkan serangan yang menyasar Israel, untuk mendukung warga Palestina di Gaza dan sebagai tanggapan atas tewasnya Perdana Menteri Yaman dan beberapa menteri dalam serangan udara di Sanaa oleh Israel.
Saluran 14 Israel mengonfirmasi pada Senin (8/9), sebuah ledakan terjadi di dalam Bandara Ramon akibat serangan pesawat tak berawak Yaman, sementara para saksi melaporkan ledakan dahsyat terdengar di seluruh area tersebut. Israel juga menutup wilayah udara di sekitar fasilitas tersebut. Demikina dikutip dari Almayadeen.
Media Israel melaporkan sirene berbunyi di seluruh Israel selatan menyusul serangan pesawat tak berawak lain oleh pasukan Yaman, sementara sirene tambahan diaktifkan di wilayah Negev selatan, karena kekhawatiran potensi infiltrasi pesawat tak berawak di dekat wilayah Dimona dan kawasan industri Rotem.
Sebuah platform media Israel melaporkan pesawat tak berawak ini ditujukan ke pusat penelitian nuklir Dimona tetapi berhasil dicegat.
Baca Juga: Kapal Global Sumud Flotilla Diserang Drone di Perairan Tunisia, Seluruh Penumpang Selamat
Lebih lanjut, laporan mencatat bahwa tiga UAV Yaman yang berbeda diluncurkan dan menyusup ke wilayah udara Israel dari arah yang berbeda.
Pada 7 September, Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan bahwa unit UAV mereka telah melakukan operasi besar, menyerang beberapa target. Mereka menyatakan drone mereka telah menyerang Bandara Ramon di Negev secara langsung, yang mengakibatkan lalu lintas udara terhenti, selain serangan lanjutan di berbagai lokasi di Umm al-Rashrash (Eilat), Askalan, Isdud, dan Yafa.
Angkatan Bersenjata Yaman memperingatkan semua perusahaan penerbangan bahwa bandara di wilayah Palestina yang diduduki tidak aman dan akan terus menjadi target, menekankan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul.
Harian Israel, Maariv, menyatakan serangan pesawat nirawak yang diluncurkan dari Yaman pada 7 September, yang menghantam ruang kedatangan Bandara Ramon, dapat menimbulkan “dampak simbolis dan visual yang serius,” menekankan bahwa dampaknya bukan pada kerusakan fisik, melainkan beban moral dan simbolis yang signifikan terhadap lalu lintas penerbangan.
Baca Juga: Spanyol Tarik Dubesnya dari Israel, Tolak Tuduhan Anti-Semitisme
Surat kabar tersebut mencatat bahwa media internasional mungkin keliru melaporkan serangan terhadap bandara Israel lainnya, seperti Ben Gurion, dan bahwa serangan terhadap Bandara Ramon dapat mendorong maskapai asing, termasuk yang baru saja melanjutkan penerbangan ke Israel, untuk mempertimbangkan kembali pilihan mereka.
Maariv menyebutkan peristiwa Mei lalu, ketika sebuah rudal yang diluncurkan oleh Angkatan Bersenjata Yaman berhasil menghantam Bandara Ben Gurion, yang kemudian membuat otoritas Israel bergegas meyakinkan para eksekutif senior dari maskapai asing untuk memulai kembali penerbangan ke wilayah Palestina yang diduduki. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Spanyol Akan Larang Kapal dan Pesawat Israel Masuk Wilayahnya