Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan Zionis Malah Hidupkan Kembali Nasionalisme Iran

Ali Farkhan Tsani Editor : Rudi Hendrik - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Nasionalisme Iran (Amwaj Media)

PERDANA MENTERI Israel Benjamin Netanyahu berusaha untuk memicu revolusi rakyat melawan rezim penguasa Iran melalui serangan ke Teheran. Artikel Arabic Post menyebutkan, Jumat, 27 Juni 2025.

Namun ternyata fakta berbicara lain, serangan Tel Aviv terhadap Teheran malah memperkuat perasaan nasionalisme dan persatuan di negara itu, bahkan di antara jajaran oposisi.

Pergantian rezim di Iran merupakan salah satu tujuan perang Israel, dengan Netanyahu berbicara kepada rakyat Iran, “Kami juga membuka jalan bagi kebebasan Anda.”

Rasa persatuan baru di negara yang sebelumnya terpecah ini telah mengejutkan para pengamat dan politisi di dalam dan luar negeri, menurut sebuah laporan di surat kabar Inggris, Financial Times.

Baca Juga: Peluncuran Kalender Hijrah Global: Langkah Strategis Menyatukan Umat Islam

Beberapa artikel Barat mendokumentasikan bagaimana Tel Aviv menghidupkan kembali nasionalisme Iran dan bagaimana warga Iran bersatu di sekitar bendera negara mereka, sementara Israel mengebom situs nuklir negara itu dan menargetkan program rudal balistik Teheran yang ambisius.

Penulis Inggris David Hearst mengatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh situs web Middle East Eye, “Rezim berhasil memobilisasi bangsa daripada memecah belahnya, meskipun karena kemarahan nasionalis atas serangan Israel yang tidak beralasan.”

“Tampaknya Israel telah melupakan pelajaran dari invasi Irak ke Iran pada tahun 1980,” kata Mohamed Eslami, asisten profesor hubungan internasional di Universitas Minho, Portugal.

“Alih-alih membawa perubahan rezim, invasi ini menggalang rakyat Iran di belakang Iran atas nama nasionalisme, bukan semata-mata karena cinta kepada elit agama,” lanjutnya.

Baca Juga: Kutukan Dekade ke-8, Isyarat Runtuhnya Negara Yahudi

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Middle East Eye berjudul “Mengapa serangan Israel menjadi bumerang sementara warga Iran berunjuk rasa di sekitar bendera,” Eslami menambahkan bahwa upaya memicu pertentangan internal, serangan Israel baru-baru ini justru telah memicu sentimen nasionalis baru, yang tidak berfokus pada dukungan terhadap rezim, tetapi pada pembelaan negara.

Ia melanjutkan, “Upacara berkabung publik diadakan, dan belasungkawa diunggah secara daring. Bahkan beberapa mantan anggota gerakan oposisi mulai menyatakan solidaritas dengan mereka yang sekarang mereka gambarkan sebagai pembela tanah air.”

Di lingkungan kelas pekerja dan daerah pedesaan, tempat gerakan oposisi berjuang untuk mendapatkan pijakan, sentimen ini menjadi semakin kuat.

Upaya Israel untuk memisahkan rakyat Iran dari negara mereka telah menjadi bumerang, setidaknya sejauh ini.

Baca Juga: Bila Mata Tak Terjaga, Hati Bisa Ternoda

Reaksi yang berlaku di dalam Iran bukanlah kegembiraan atau pemberontakan, tetapi lebih kepada unjuk rasa di sekitar bendera, sebuah fenomena yang akrab bagi mereka yang mempelajari dinamika trauma nasional dan ancaman eksternal, menurut Eslami.

Para aktivis mengatakan serangan Zionis itu justru menyebabkan keresahan yang meluas di antara warga dan kemarahan terhadap Israel. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kesewenang-wenangan Pendirian Gereja: Fakta, Realita, dan Suara Umat yang Terpinggirkan

Rekomendasi untuk Anda