MIGRAN-24-300x180.jpg" alt="Penjaga Pantai Italia menyelamatkan perahu yang membawa ratusan migran di Laut Mediterania. (Foto: AP)" width="300" height="180" /> Penjaga Pantai Italia menyelamatkan perahu yang membawa ratusan migran di Laut Mediterania. (Foto: AP)
Doha, 17 Rajab 1436/6 Mei 2015 (MINA) – Hari Selasa, wartawan Al Jazeera menerima telepon dari seorang pria yang mengaku terjebak di perahu plastik di Laut Mediterania.
Pria itu mengatakan, kapal yang ditumpanginya membawa sekitar 100 orang, kemasukan air laut dan mereka yang ada di perahu adalah pria, wanita dan anak-anak yang perlu diselamatkan segera.
Al Jazeera kemudian menghubungi penjaga pantai dan aktivis migran Italia untuk mengingatkan mereka. Salah satu aktivis kemudian mengirim SOS.
Pria migran kemudian mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), penjaga pantai telah menghubunginya dan mereka sedang dalam perjalanan.
Baca Juga: Putin Peringatkan Hubungan Rusia-AS Bisa Hancur Jika Tomahawk Dikirim ke Ukraina
Enam setengah jam setelah kami menerima panggilan telepon pertama (21GMT), penjaga pantai Italia mengatakan kepada Al Jazeera, untuk sementara mereka tidak diperbolehkan memberikan informasi tentang apa yang sedang terjadi dalam penyelamatan tertentu. Namun dikatakan, situasi “di bawah kendali”.
Berikut ini adalah transkrip dari percakapan dengan migran, di mana ia menggambarkan situasi di perahu menakuti mereka dan dengan telepon satelit mereka mencari bantuan.
Al Jazeera: Apakah sekarang bantuan sudah jalan?
Migran: Penjaga Pantai Italia telah menghubungi saya, tetapi mereka belum sampai ke sini, mereka mengatakan “Setidaknya 40 menit kami akan sampai kepada Anda”.
Baca Juga: Partai Oposisi Prancis Desak Macron Usir Duta Besar Israel
Al Jazeera: Dari mana Anda berangkat?
Migran: Kami berangkat dari Tripoli tiga hari yang lalu dan akan ke Italia.
Al Jazeera: Bagaimana kondisi perahu?
Migran: Perahu tidak aman. Ini perahu plastik.
Baca Juga: Mayoritas Warga Jerman Dukung Sanksi Israel untuk Hentikan Genosida di Gaza
Al Jazeera: Siapa orang di dalamnya?
Migran: Kami adalah imigran Somalia. Kami seratus orang, lima puluh wanita dan lima puluh pria, mereka semua sakit dan ada air masuk perahu. Kami tidak memiliki persediaan, kami tidak memiliki makanan, ada ibu hamil. Dua perempuan memiliki anak, dua bulan dan yang bungsu dua minggu. Mereka sudah sakit sejak dari Tripoli. Saya tidak tahu harus berkata apa.
Al Jazeera: persediaan apa yang Anda miliki?
Migran: Kami hanya memiliki dua kantong plastik penuh air minum dan satu kilo makanan, tidak ada yang lain.
Baca Juga: Dua Warga Yahudi Tewas dalam Serangan di Sinagoga Manchester, Inggris
Al Jazeera: Apakah Anda tahu di mana Anda berada saat ini?
Migran: Saya memiliki GPS dan saya pikir kami dekat Italia, tapi saya tidak tahu persis. Saya hanya memiliki lokasi GPS (koordinat).
Al Jazeera: Siapa yang bertanggung jawab di perahu?
Migran: Saya tidak bertanggung jawab atas perahu. Saya satu-satunya orang yang bisa berbicara bahasa Inggris.
Baca Juga: Menlu Italia Sebut 22 Warganya Ditahan Israel di Kapal Global Sumud Flotilla
Al Jazeera: Bagaimana perasaan orang-orang di perahu?
Migran: Mereka pikir mereka sedang sekarat, mereka tidak memiliki harapan. Selama tiga hari hingga sekarang mereka berada di perahu plastik. Mereka tidak tahu ke mana mereka akan pergi dan tidak bisa kembali dari mana mereka pergi.
Jika Anda berbicara dengan orang Italia, beritahu mereka untuk membantu kami. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Serikat Pekerja Italia Serukan Mogok Massal Dukung Flotilla Kemanusiaan Gaza