Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SERIKAT GURU GAZA TUNTUT PEMBAYARAN GAJI

Fauziah Al Hakim - Rabu, 2 Juli 2014 - 13:12 WIB

Rabu, 2 Juli 2014 - 13:12 WIB

827 Views ㅤ

theatlanticGaza City, 4 Ramadhan 1435/2 Juli 2014 (MINA) – Persatuan Guru Gaza menuntut pemerintah untuk segera membayar gaji mereka yang tertunda selama berbulan-bulan dan mengangkat sebagai pegawai negeri yang sah.

Ketua Persatuan Guru, Khaled Al-Muzayen mengatakan, mereka tidak akan menghentikan aksi protes jika pemerintah tidak merespons tuntutan mereka. Media Palestina Alray melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Tuntutan kami  jelas , Otoritas Palestina (PA) harus membayar gaji secara paralel dengan staf lain,” kata Muzayen.

Muzayen mencatat, karyawan Gaza yang optimis dengan terbentuknya pemerintahan hasil rekonsiliasi, kemudian terkejut dengan konsekuensinya.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

“Mata pencaharian rakyat tidak boleh dijadikan permainan,” tambahnya.

Karyawan Gaza masih menunggu harapan untuk masa depan mereka dari Presiden Mahmud Abbas dan pemerintah.

Pemerintah persatuan di Ramallah baru-baru ini membentuk sebuah komite hukum dan administratif untuk dokter hewan Palestina. Namun, Hamas mengecam penundaan  penyelesaian  urusan Gaza, gaji karyawan dan semua selain pengepungan Israel dan krisis perbatasan Rafah.

Selama pemerintahan tujuh tahun, 40.000 pegawai negeri sipil Palestina dipekerjakan dan 10.000 lainnya dikontrak oleh pemerintah Gaza untuk menjalankan kementerian, 60.000 karyawan tidak lagi bekerja setelah Hamas mengambil alih Jalur Gaza pada 2007. Pemerintah Qatar telah menawarkan 20 juta dolar per bulan untuk membayar gaji karyawan Gaza. Namun, bank-bank menolak untuk menerima donasi karena takut mendapat sanksi dari Israel. (T/Fauziah/EO2)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian

Rekomendasi untuk Anda