![Gerakan <a href=](http://mirajnews.com/id/wp-content/uploads/sites/3/2015/08/BOYCOTT-ISRAEL2-300x200.jpg)
BDS
boikot Israel. (Foto: BDS Movement)" width="300" height="200" /> Gerakan BDS boikot Israel. (Foto: BDS Movement)New York, 16 Dzulqa’dah 1436/31 Agustus 2015 (MINA) – Serikat industri nasional Amerika Serikat (AS) telah menuduh Israel melakukan pembersihan etnis dan mendukung gerakan Boikot, Pemberhentian Saham dan Sanksi (Boycott, Divestment and Sanctions/BDS).
Serikat Listrik, Radio dan Mesin Kerja menyuarakan persatuan pada resolusi 20 Agustus selama konvensi nasional, Serikat melaporkan dalam situsnya beberapa hari lalu.
Resolusi itu melibatkan warga Israel dan Palestina sebagai bagian dari serangkaian resolusi tentang isu-isu kebijakan luar negeri, termasuk dukungan untuk kesepakatan nuklir Iran, demikian Jerusalem Post melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Serikat mengatakan dalam sebuah pernyataan, itu adalah serikat nasional AS yang pertama mendukung BDS. Serikat memiliki hampir 37.000 anggota di seluruh negeri.
Baca Juga: Trump Tawarkan Pensiun Dini kepada Pegawainya
Menurut Serikat, resolusi untuk Palestina dan Israel menunjuk kepada sejarah panjang Israel yang melanggar hak asasi manusia di Palestina, dimulai dengan pembersihan etnis 750.000 warga Palestina pada 1947-1948 yang ternyata sebagian besar wilayah Palestina menjadi “negara” Israel.
Pernyataan itu juga mengutip sebuah pernyataan yang dikeluarkan tokoh Serikat pada tahun 2014 yang mengutuk perang Israel di Gaza.
Resolusi menyerukan untuk memotong bantuan AS kepada Israel serta Washington harus mendukung penyelesaian damai atas dasar penentuan nasib sendiri bagi rakyat Palestina dan hak untuk kembali ke Palestina.
Serikat menyatakan mendukung gerakan BDS di seluruh dunia sebagai tekanan kepada Israel untuk mengakhiri apartheid selama di Palestina, sebagaimana taktik serupa pernah membantu mengakhiri apartheid Afrika Selatan pada 1980-an. (T/P001/R05)
Baca Juga: Trump Cabut Akses Biden ke Intelejen AS
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hakim Federal AS Perintahkan Penundaan Pemecatan 2.200 Pegawai USAID