SERIKAT MEDIA TURKI PROTES ISRAEL BUNUH WARTAWAN

Serikat wartawan Turki berdemo di depan Kedutaan Israel di Turki (Gambar: AA)
Serikat Turki berdemo di depan Kedutaan di Turki (Gambar: AA)

Ankara, 9 Syawal 1435/5 Agustus 2014 (MINA) – Sebuah serikat pada Senin (4/8) memprotes Israel atas pembunuhan wartawan dan anak-anak selama serangan militer Zionis di Jalur Gaza yang lama terblokade.Agresi Israel yang dilancarkan sejak awal Juli lalu telah menyahidkan hampir 2.000 warga Gaza, Palestina.

Berbicara pada protes di dekat kediaman Kedutaan Besar Israel di ibukota Turki, Ankara, Gursel Eser, Ketua organisasi >Medya-Is Trade Union, menuduh Israel secara khusus menargetkan para wartawan, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa.

“Israel melakukan kejahatan dan mereka akan membayar kejahatan mereka, saksi mata akan menjadi jurnalis, video, foto dan cerita,” kata Eser.

“Israel bertanggung jawab atas serangan terhadap anggota-anggota media di Gaza dan Tepi Barat. Mereka mencoba untuk menyensor tragedi kemanusiaan ini.”

Menurut sumber-sumber resmi di Palestina, Senin, sepuluh anggota pers tewas dan 38 lainnya luka-luka dalam empat minggu serangan Israel di Gaza.Di antara 38 awak media yang terluka, tiga orang dari Anadolu Agency, Turki.

Dilaporkan, mayoritas korban agresi adalah warga sipil, di antaranya awak media (70 orang) dan staf medis (57 orang).

Tentara Israel pada Ahad menegaskan bahwa 64 tentaranya telah tewas dan 400 lainnya terluka dalam operasi militer yang sedang berlangsung Gaza.

Adapun sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam menyatakan bahwa Mujahidin telah menewaskan lebih dari 150 perwira dan prajurit Israel selama baku tembak di luar aksi penghadangan terhadap sejumlah tank yang juga menyebabkan ratusan tentara penjajah luka-luka dan sebagian besar dari mereka luka parah.

Sementara Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islami, dalam keterangan resminya menyatakan berhasil menewaskan 28 tentara Israel, di antaranya perwira, selama peperangan yang mereka beri sandi “Bunyan Al Marshus” tersebut.

Kerumunan protes tersebut – terutama wartawan – meneriakkan “Pembunuh Israel, tinggalkan Palestina”, “Kami ingin kebebasan pers di Gaza” dan “Israel membunuh anak-anak”. Direktur Jenderal Anadolu Agency dan Ketua Dewan, Kemal Ozturk juga hadir dalam aksi protes tersebut. Ozturk meminta semua organisasi media untuk mengutuk pembunuhan di Gaza.

Ozturk mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat lalu, mendesaknya untuk menjamin perlindungan terhadap wartawan sebagaimana tercantum dalam perjanjian internasional.

Surat kecaman dibuat setelah seorang juru kamera Anadolu Agency, Enes Ebu Muaylik, terluka ketika ia sedang meliput pemboman Israel di Gaza Jumat pagi.Selain itu, bangunan perumahan kantor Anadolu Agency di Gaza terkena artileri Israel pada Selasa pekan lalu.

Selain itu, tiga belas rumah milik wartawan telah dibom serta kendaraan dan 14 pusat kerja media telah menjadi target militer Israel.

Ozturk mengkritik pemerintah Israel karena menargetkan kantor media meskipun koordinat posisi kantor telah diberitahukan kepada pejabat Israel.

Pada akhirnya, para pengunjuk rasa meletakkan kameranya dan mematahkan pensilnya setengah lalu melemparkan ke tanah untuk menghormati rekan-rekan mereka yang hilang.

Ketua organisasi Medya-Is Trade Union kemudian meninggalkan karangan bunga di depan jalan masuk Kedutaan Besar Israel. (T/P09/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0