Ramallah, MINA – Serikat Pekerja Pertanian (UAWC) pada hari Selasa (7/11) menyerukan untuk memberikan dukungan kepada petani Palestina di desa Sakout di Lembah Yordan utara yang dipaksa pemukim ilegal Isarel untuk meninggalkan lahan pertaniannya. Pemukim Israel juga menyabotase sebuah pipa air irigasi yang dibangun untuk mengairi tanaman.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan, pemukim Israel yang dikawal oleh tentara Israel menyerang Zamel Daraghmeh dan keluarganya, saat mereka bekerja di lahannya menanam sayuran. Para pemukim tersebut memaksa mereka untuk meninggalkannya.
Para pemukim juga menyabotase pipa air yang telah dibangun untuk membantu petani mengolah lahan mereka dan mengairi tanamannya, sebagaiman laporan WAFA yang dikutip MINA.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
UAWC mengatakan, para petani Palestina di Sakout, yang oleh tentara tidak diizinkan untuk mendatangi tanah mereka sejak tahun 1967, tetapi kemudian dapat memenangkan di sidang pengadilan dan mereka dapat bekerja di tanahnya setelah mereka membuktikan kepemilikan.
Dikatakan pula, para pemukim tidak senang melihat petani Palestina kembali ke tanah mereka dan mengolahnya sehingga menghasilkan panen. Karenanya mereka menyerang petani dan memaksa mereka untuk meninggalkan tanahnya, seperti yang terjadi pada Daraghmeh.
“Serangan ini bukan yang terakhir dan kegagalan untuk bertindak akan memberi kesempatan kepada pemukim untuk melanjutkan serangan mereka di daerah tersebut sampai mereka mengusir semua petani,” kata UAWC dalam pernyataan tersebut. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon