Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seruan Global Akhiri Genosida di Gaza Menggema di Peringati Nakba

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 35 detik yang lalu

35 detik yang lalu

0 Views

Forum peringatan 77 tahun Tragedi Nakba yang digelar di Kompleks Parlemen RI, Selasa (27/5/2025).(Foto: IST)

Jakarta, MINA — Tokoh parlemen, aktivis kemanusiaan, dan jurnalis menyerukan aksi global untuk menghentikan genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, dalam sebuah forum peringatan 77 tahun Tragedi Nakba yang digelar di Kompleks Parlemen RI, Selasa (27/5).

Acara bertajuk “From the Shadows of Nakba: Breaking the Silence, End the Ongoing Genocide” itu diselenggarakan Adara Relief International dan dihadiri lebih dari 400 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pejabat negara, tenaga medis, jurnalis, akademisi, dan influencer.

Direktur Utama Adara Relief, Maryam Rachmayani, mengatakan bahwa dunia telah terlalu lama membiarkan penderitaan rakyat Palestina.

“Genosida di Gaza terjadi karena dunia mengabaikan Palestina. Ini adalah kegagalan moral kolektif,” ujarnya dalam sambutan pembuka.

Baca Juga: Udara Jakarta Memburuk, Level Tidak Sehat

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid yang hadir sebagai pembicara utama menyatakan bahwa tindakan Israel terhadap Palestina merupakan pelanggaran terhadap negara yang telah diakui secara internasional.

“Sebanyak 143 negara anggota PBB telah mengakui Palestina. Maka serangan Israel adalah kejahatan terhadap negara sah,” katanya.

Forum ini juga menghadirkan Prof. dr. Basuki Supartono, relawan medis dari Bulan Sabit Merah Indonesia yang baru kembali dari Gaza. Ia menyebut sistem kesehatan di Gaza dihancurkan secara sistematis.

“Ini bukan salah sasaran. Ini strategi militer untuk melumpuhkan layanan kesehatan,” ungkapnya.

Baca Juga: Lebaran Idul Adha UEA Bagi Baju Lebaran untuk Mahasiswa UIN Ar-Raniry

Dua jurnalis dari Al Jazeera English, Youmna Al Sayed dan Maher Abuquta, menceritakan bagaimana media dan keluarga jurnalis di Gaza menjadi target serangan langsung.

“Rumah saya ditembaki setiap lima menit. Ini adalah harga yang saya bayar demi menyampaikan kebenaran,” kata Youmna.

Selain membagikan kesaksian lapangan, acara ini juga meluncurkan kampanye nasional Satu Rumah Satu Aqsa, yang mengajak masyarakat Indonesia mendukung perjuangan Palestina dari lingkup terkecil: keluarga.

Influencer dan aktivis Palestina, Elsa Masyita, menutup acara dengan seruan agar masyarakat tidak terbuai oleh informasi terbatas.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari Ini

“Baru 10% dari kejahatan yang diberitakan. Kita harus terus bersuara dan bertindak,” ujarnya.

Adara menyebut forum ini sebagai bentuk penguatan solidaritas Indonesia terhadap Palestina dan panggilan bagi dunia internasional untuk menghentikan kekerasan, blokade, dan penjajahan yang telah berlangsung selama puluhan tahun sejak Nakba 1948.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kisah Relawan Indonesia, Ir Edi Wahyudi: Gaza itu Ngangenin

 

Rekomendasi untuk Anda