Seruan Kemanusiaan dari Monas Jakarta, Hentikan Genosida di Gaza

Widi Kusnadi Editor : Rana Setiawan - 24 detik yang lalu

24 detik yang lalu

0 Views

Jakarta, MINA – Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat memadati kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Ahad (18/5), dalam Aksi Damai Bela Palestina yang diselenggarakan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP).

Aksi tersebut mengusung tema “Hentikan Genosida di Gaza, Buka Akses Bantuan Kemanusiaan, dan Akhiri Blokade demi Kemanusiaan.”

Pantauan MINA langsung di lapangan, para tokoh nasional turut hadir menyuarakan keprihatinan dan solidaritas untuk rakyat Palestina. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang hubungan luar negeri dan kerja sama internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, dalam orasinya menegaskan bahwa pembelaan terhadap Palestina adalah bentuk tanggung jawab kemanusiaan yang harus terus diperjuangkan.

“Palestina adalah luka kemanusiaan dunia yang harus segera disembuhkan. Kita tidak boleh diam saat saudara-saudara kita di Gaza terus mengalami penderitaan akibat blokade yang tidak manusiawi,” ujar Sudarnoto di hadapan lautan massa.

Tokoh nasional lainnya, Ustaz Zaitun Rasmin juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya persatuan umat dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. “Persatuan adalah kekuatan kita. Jika kita bersatu, doa dan upaya kita untuk Palestina akan menjadi lebih berarti. Mari kita jadikan ini sebagai momentum kebangkitan solidaritas kemanusiaan,” tegasnya.

Aksi ini juga diramaikan oleh kehadiran sejumlah artis Tanah Air yang menunjukkan dukungan mereka untuk Palestina. Mereka bergabung dengan massa aksi sambil membawa spanduk bertuliskan pesan-pesan damai dan kemanusiaan.

Selain orasi dan doa bersama, aksi damai ini diwarnai dengan penggalangan dana untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Para peserta aksi yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, dan komunitas lintas agama, bahu-membahu menunjukkan solidaritas mereka.

Aksi Damai Bela Palestina ini berlangsung dengan tertib dan damai hingga menjelang sore hari. Seruan dan doa untuk kedamaian Palestina terus menggema di tengah keramaian, membawa pesan bahwa rakyat Indonesia tidak akan berhenti menyuarakan keadilan bagi Palestina.[]