Beirut, MINA – Pesawat tempur Israel pada Rabu (27/11) melakukan serangan ke wilayah pinggiran selatan Beirut, termasuk salah satu lokasi dekat Bandara Internasional Beirut, beberapa jam sebelum kesepakatan gencatan senjata dengan Hezbollah berlaku.
Seorang koresponden Anadolu melaporkan serangan udara terbaru Israel yang menyasar wilayah pinggiran selatan, salah satunya menyebabkan ledakan besar di dekat bandara, membuat kepulan asap tebal ke langit.
Serang itu terjadi setelah adanya peringatan evakuasi yang dikeluarkan militer Israel bagi penduduk area Laylaki dan Choueifat al-Amrousieh dan mengklaim lokasi tersebut dekat dengan fasilitas Hezbollah. Anadolu Agency melaporkan.
Peringatan tersebut yang kedua kalinya dikeluarkan dalam waktu satu jam, di mana peringatan serupa juga diberikan sebelumnya bagi penduduk Borj El Brajneh dan Ghobeiry di pinggiran selatan Beirut.
Baca Juga: Menlu Iran: Asia Barat Mustahil Damai Tanpa Diakhirinya Pendudukan Zionis
Sementara itu di Tyre, Lebanon selatan, angkatan udara Israel juga melakukan serangan udara intensif.
Secara terpisah, militer penjajah Israel mengumumkan pencegatan dua pesawat tak berawak, satu mendekat dari timur dekat Dataran Tinggi Golan dan lainnya di atas Laut Merah.
Dalam pernyataan militer disebutkan bahwa “setelah alarm diaktifkan pada pukul 11:22 dan 11:23 malam (waktu setempat) karena adanya penyusupan oleh pesawat tak berawak musuh di dekat Golan utara, angkatan udara mencegat sebuah pesawat tak berawak yang datang dari timur.”
“Tak lama kemudian, pesawat tak berawak lain yang mendekat dari Laut Merah menuju wilayah pendudukan Israel juga dicegat,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Hezbollah Sergap Pasukan Israel, Sasar Sejumlah Target di Tel Aviv
Perkembangan tersebut terjadi kurang dari tiga jam sebelum perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah mulai berlaku di tengah meningkatnya permusuhan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, otoritas keamanan Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan oleh AS.
“Israel menghargai kontribusi AS dalam proses ini dan mempertahankan haknya untuk bertindak melawan segala ancaman terhadap keamanannya,” tambah pernyataan itu.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengumumkan bahwa Lebanon dan Israel telah menyetujui gencatan senjata, yang mulai berlaku Rabu (27/11) pukul 04.00 pagi waktu setempat (09.00 WIB).[]
Baca Juga: Sejumlah Poin Gencatan Senjata Israel-Hezbollah
Mi’raj News Agency (MINA)