Banten, MINA – Sudah hampir setahun puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, harus duduk di lantai saat belajar sekolah, karena banyak kelas dan bangku yang rusak.
Banyak orang tua murid yang menyayangkan kondisi tersebut karena hal tersebut dianggap tidak layak, apalagi pada zaman yang semakin berkembang.
Pantauan di lokasi, puluhan Siswa MIN 2 Serang sedang belajar di lantai dengan beralaskan tikar. Mereka terlihat duduk berdesakan sambil menulis apa yang diperintahkan gurunya.
“Kami selaku orang tua murid di MIN 2 Serang memohon kepada pemerintah daerah ataupun pusat untuk dapat memajukan sekolah itu, MIN tersebut intinya,,” kata salah seorang perwakilan orang tua murid, Mohamad Rohim, Jumat (18/11).
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Di tempat terpisah, Kepala MIN 2 Kabupaten Serang, Enok Yayat Rohayati membenarkan tentang kondisi murid yang ada di sekolahnya belajar hanya di lantai. Kata Enok, hal tersebut disebabkan karena banyaknya kelas dan bangku yang rusak.
“Sebenarnya, pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan bantuan ke Kementerian Agama Provinsi Banten. Tapi sampai saat ini belum ada realisasinya,” ucap Enok.
Selain itu, kata Enok, pihaknya juga telah mengajukan agar ada perbaikan untuk parkiran kendaraan. Hal tersebut karena, ketika sedang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) parkiran memenuhi jalan raya.
“Untuk total siswa sekitar 730 lebih, mungkin setengahnya yang belajar di lantai. Saya baru menjabat pada November 2022 ini. Untuk pengajuanya sudag kita lakukan. Adapun kelas yang tidak memiliki bangku dan meja belajar di lantai terdiri dari kelas 3A,5A,6A,6B dan 6C untuk itu kami berharap ke kementrian agama memberikan bantuan agar para siswa dan siswi bisa belajar sperti biasa,” tutur Enok.
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Sementara itu, Kasi Pendidikan Diniyah Kabupaten Serang, Titin Prihatini menyebut pihaknya telah berupaya melakukan usaha sebisanya. Apalagi kata Titin, MIN 2 Serang berada di bawah naungan Kementerian Agama yang melayani pendidikan dasar diniyah ibtidaiyah.
“Benar kondisi siswa belajar di lantai, apalagi kalau kondisi hujan kan dudukannya dibawah suka bocor,” pungkas Titin.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)