Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setahun Protes Lebanon, Perjuangan Reformasi Tidak Surut

Rudi Hendrik - Senin, 19 Oktober 2020 - 06:02 WIB

Senin, 19 Oktober 2020 - 06:02 WIB

5 Views

Para pengunjuk rasa berbaris di berbagai kota Lebanon pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020, untuk menandai ulang tahun pertama gerakan protes yang menggulingkan pemerintah, tetapi kemudian diliputi oleh krisis ekonomi, pandemi virus corona, dan ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut.

Pada Oktober 2019, ratusan ribu orang Lebanon turun ke jalan melawan elit politik negara itu di saat krisis ekonomi dan jatuhnya nilai mata uang.

Sementara kekacauan menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri Saad Hariri, para politisi gagal membentuk pemerintahan yang mampu menangani tantangan negara.

Pandemi global dan ledakan 4 Agustus di pelabuhan, yang menewaskan hampir 200 orang dan melukai ribuan lainnya, membawa penderitaan lebih lanjut dan merampas momentum protes.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Saat Menghadiri Tabligh Akbar: Ini 7 Kiatnya

Ratusan pengunjuk rasa berbaris melewati bank sentral di Beirut dan gedung parlemen sebelum berkumpul di dekat pelabuhan yang hancur.

Bank sentral adalah salah satu gedung yang sebelumnya menjadi sasaran kemarahan pengunjuk rasa atas krisis keuangan yang telah menyebabkan pound Lebanon kehilangan hampir 80% nilainya.

Mereka kemudian menyalakan api raksasa di atas patung logam yang bertuliskan “Revolusi 17 Oktober” dalam bahasa Arab. Api dinyalakan pada pukul 18.07 untuk menandai saat ledakan pelabuhan terjadi.

Para pengunjuk rasa juga berunjuk rasa di kota Tripoli di utara dan kota Sidon di selatan. Seperti di Beirut, jumlah demonstran jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Silaturahim Membuka Pintu Keberkahan

Protes terjadi menjelang pembicaraan antara Presiden Michel Aoun dan blok parlemen untuk memilih perdana menteri. Saad Hariri yang dicalonkan kembali sedang dalam proses untuk membentuk pemerintahan, meskipun kendala tetap ada.

Jan Kubis, perwakilan khusus PBB untuk Lebanon mengatakan, keluhan yang sah dari rakyat Lebanon tidak diperhatikan selama “tahun yang mengerikan” dari krisis.

“Komitmen dan kerinduan masyarakat akan reformasi dan perubahan yang mendalam terus kuat, bahkan jika momentumnya telah surut,” kata Kubis. “Mereka telah menanam benih untuk perubahan sistemik. Setahun berlalu, perjuangan mereka terus berlanjut.” (AT/RI-1/P1)

 

Baca Juga: Ini Dia Para Pembicara Tabligh Akbar dari Luar Negeri

Sumber: Asharq Al-Aswat

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Panitia Nyatakan Siap Gelar Tabligh Akbar, Layani Jamaah dengan Sepenuh Hati

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Dunia Islam
Internasional