London, 29 Dzulhijjah 1437/1 Oktober 2016 (MINA) – Selama kurun satu tahun intervensi militer Rusia di Suriah dalam membantu tentara rezim Presiden Bashar al-Assad telah menewaskan 9.364 orang dan melukai sekitar 20.000 lainnya.
Data atau laporan itu disampaikan Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), sebuah lembaga pemantau perang yang berbasis di Inggris, sebagaimana dilansir Aljazeera, Jumat (30/9) waktu setempat, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Lebih dari 9.000 orang, termasuk hampir 4.000 warga sipil, telah tewas hanya dalam setahun serangan udara Rusia di Suriah. Laporan itu datang di tengah meningkatnya pengeboman oleh tentara pemerintah Suriah dan Moskow di Aleppo, kota terbesar di negara itu.
Rusia resmi melancarkan kampanye serangan udara sejak 30 September 2015 untuk mendukung Presiden Al-Assad.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Intervensi militer Moskow telah mengubah peta kekuatan di medan pertempuran dan mengembalikan kontrol militer Suriah dalam menghadapi tentara oposisi yang bersatu dalam panji Tentara Pembebasan Suriah (FSA).
SOHR menaksir sedikitnya 9.364 orang telah tewas dalam 12 bulan serangan udara Rusia. Jumlah itu termasuk sekitar 3.800 warga sipil dan 5.500 anggota kelompok Islamic State (ISIS/Daesh), dan faksi oposisi.
“Selain itu sekitar 20.000 ribu orang terluka dalam serangan udara Rusia,” kata SOHR.
Lembaga yang memiliki jaringan luas di lapangan itu mengatakan, data korban diidentifikasi berdasarkan tipe pesawat yang melancarkan sarangan, lokasi, pola penerbangan, dan amunisi yang digunakan.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Jumlah korban yang tewas akibat serangan Rusia bisa lebih tinggi karena banyak yang tewas oleh serangan pesawat tempur yang tidak teridentifikasi,” ujar Direktur SOHR, Rami Abdel Rahman.
Dalam responsnya, Rusia membantah data yang dibeberkan SOHR. Moskow menyebut informasi yang disampaikan oleh lembaga pemantau yang berbasis di London itu tidak bisa dipercaya.
“Kami tidak menganggap informasi mengenai apa yang terjadi di Suriah dari sebuah organisasi yang berbasis di London dapat diandalkan,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Moskow berdalih bahwa kampanye udara mereka di Suriah menargetkan ISIS dan kelompok ‘teroris’ lainnya. Namun, kelompok oposisi Suriah menyebut Rusia menargetkan pejuang moderat yang disokong koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Di samping itu, sejumlah lembaga medis juga menuduh serangan Rusia telah menargetkan klinik-klinik dan sejumlah rumah sakit di Suriah.
Pada Rabu lalu pasukan Suriah dan Rusia mengebom dua rumah sakit terbesar di timur Aleppo. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menggambarkan aksi tersebut sebagai kejahatan perang. (P022/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu