Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah 15 Tahun Dipenjara Israel, Perempuan Palestina Bebas

Admin - Ahad, 16 April 2017 - 19:38 WIB

Ahad, 16 April 2017 - 19:38 WIB

500 Views ㅤ

Lina al-Jarbouni (Foto: Maan)

Lina al-Jarbouni (Foto: Maan)

Akka, 19 Rajab 1438/16 April 2017 (MINA) – Seorang perempuan Palestina, Lina al-Jarbouni dibebaskan dari penjara Israel setelah menjalani hukuman selama 15 tahun.

Lina al-Jarbouni, adalah tahanan perempuan terlama di penjara Israel bernama Hasharon Israel. Demikian diberitakan MEMO yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Berbicara kepada stasiun radio yang berbasis di Gaza Sawt al-Asra (Suara Tahanan), al-Jarbouni mengatakan, kebahagiaannya bercampur dengan kesedihan.

al-Jarbouni yang dibebaskan pada Ahad (16/4) pagi berasal dari kota Akka. Dia ditangkap oleh polisi Israel pada 18 April 2002, dan dijatuhi hukuman 17 tahun penjara.

Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara

Wanita berusia 43 tahun itu dijatuhi hukuman atas tuduhan afiliasi dengan Gerakan Jihad Islam dan membantu demonstran Palestina dalam melaksanakan operasi anti-pendudukan.

Kondisinya kesehatannya memburuk semenjak di penjara Israel. Dia didiagnosa menderita infeksi perut yang cukup parah. Tiga tahun sebelumnya ia menjalani operasi untuk mengeluarkan kontong empedunya.

Sejak gelombang kerusuhan politik yang meluas di seluruh wilayah Palestina pada Oktober 2015, pasukan Israel melakukan kampanye penahanan massal. Hingga jumlah perempuan dan anak perempuan yang ditahan pasukan Israel semakin meningkat tajam.

Pada 2015 saja, pasukan Israel menahan 106 perempuan dan anak perempuan, yang menurut Addameer merupakan peningkatan 70 persen dibandingkan dengan angka penahanan di 2013 Palestina. Kebanyakan perempuan Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel itu berada di sel Ha Sharon dan Damon.

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri

Menurut Anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi, sejak pengambilalihan militer Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza pada tahun 1967, sekitar 15.000 perempuan dan anak perempuan Palestina telah dipenjara oleh pemerintah Israel. (T/P3/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Rekomendasi untuk Anda