Srinagar, MINA – Setelah 30 pekan dilarang menyelengarakan shalat jumat di Masjid Jamia yang bersejarah di Srinagar, Kashmir. Pada Jumat (11/3) kembali diselenggarakan dan diikuti lebih dari 3.000 jamaah dengan damai dalam penjagaan keamanan yang ketat.
Setelah Pemerintah India mencabut status khusus Kashmir pada Agustus 2019, Masjid Jamia ditutup selama beberapa bulan. Penutupan kemudian berlanjut karena wabah Covid-19 yang sedang berlangsung.
Masjid Jamia yang terletak di lingkungan Nowhatta dikenal sebagai tempat religi yang bersejarah. Masjid telah menjadi pusat politik pejuang sebelum pencabutan Pasal 370 pada Agustus 2019.
Pada Jumat ini, terlihat adegan emosional di masjid, di mana sejumlah besar pria, wanita dan anak-anak terlihat ikut shalat, Suchi News melaporkan.
Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah
Di tengah air mata, seorang wanita tua mengatakan kepada TV9 Bharatvarsh, “Di sinilah doa kami didengar.”
Setelah penurunan kasus corona, pemerintah Srinagar mengunjungi masjid bersejarah ini pekan lalu, termasuk Inspektur Jenderal Vijay Kumar dari Kashmir Range. Para pejabat tinggi pengaturan distrik juga telah memeriksa masjid. Setelah itu diberikan izin untuk membuka masjid.
Tokoh umat Islam di Kashmir, Mirwaiz Umar Farooq adalah Kepala Ulama Masjid Jamia. Mirwaiz telah menjadi tahanan rumah sejak 5 Agustus 2019, ketika pemerintah mencabut Pasal 370.
Masjid Jamia terletak di daerah Nowhatta yang dianggap sebagai pusat kegiatan oposisi. Sebelum 5 Agustus 2019, daerah itu sering mengalami ketegangan akibat protes yang menentang keputusan Pemerintah India. Sejumlah besar pasukan keamanan dikerahkan di luar Masjid Jamia dan kota untuk mencegah mengendalikan massa. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Israel Serang Suriah 300 Kali Sejak Assad Jatuh, Situs Militer Jadi Sasaran
Mi’raj News Agency (MINA)