Gaza, MINA – Masjid-masjid di Jalur Gaza dibuka kembali pada Rabu (3/6) setelah penutupan 70 hari karena virus Corona.
Salah seorang jamaah mengatakan dia “sangat gembira” meskipun ada kekhawatiran atas pandemi.
Mengenakan masker warna hitam, seorang imam di Gaza City memimpin seruan shalat saat masjid dibuka kembali di kantong Palestina itu dengan langkah-langkah kesehatan di tempat, demikian dikutip dari The New Arab.
Kementerian Urusan Agama Gaza mengatakan, para jamaah diminta untuk mengenakan masker wajah di dalam masjid yang akan didesinfeksi secara teratur sebagai tindakan pencegahan.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Anak-anak dan orang sakit diberi tahu untuk tidak menghadiri shalat di masjid.
Di Gaza City, jamaah bernama Khader Mussa mengatakan, dia “sangat gembira” menghadiri shalat subuh tetapi juga berhati-hati untuk melindungi kesehatannya.
“Saya tiba di sana hanya dua menit sebelum shalat dimulai untuk menghindari kontak dengan jamaah lain dan kemudian pergi pada akhirnya, tanpa berjabat tangan dengan siapa pun,” kata pria berusia 40 tahun itu.
Jalur Gaza telah mendaftarkan sekitar 60 kasus virus Corona dan satu kematian, semuanya adalah di antara warga Gaza yang pulang dari luar daerah dan dikarantina saat kedatangan.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Setelah virus pertama kali terdeteksi pada 22 Maret, masjid, restoran, dan universitas ditutup. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel