
Seyran Ateş. (Foto: The Guardian)
Berlin, MINA – Seorang feminis Muslim yang membuka masjid liberal pertama di Berlin, Jerman, melontarkan rencana untuk mendirikan tempat ibadah serupa di Inggris sebagai bagian dari revolusi dalam Islam.
Seyran Ateş, seorang pengacara kelahiran Turki dan aktivis hak asasi manusia, mengunjungi London pekan ini untuk menjajaki lokasi potensial untuk sebuah masjid liberal yang terbuka untuk pria, wanita, dan Muslim LGBT dan orang-orang dari semua sekte Islam.
“Saya tidak sendiri dengan ide ini. Ini adalah sebuah gerakan, ini sebuah revolusi,” kata Ates kepada Guardian seperti dilansir Russia Today, Kamis (27/7).
“Saya mungkin wajah masjid liberal, tapi saya sendiri bukan masjid. Kami memiliki jutaan pendukung di seluruh dunia,” tandas perempuan 54 tahun itu.
Baca Juga: Banjir Bandang Landa Kashmir, 20 Orang Tewas
Ate menerima sejumlah ancaman pembunuhan setelah masjid Berlin dibuka pada bulan Juni lalu. Ia berada di bawah perlindungan polisi sejak 2006 dan telah mendapat perlindungan 24 jam sejak menghadapi serangan balasan atas masjid liberal Berlin.
Pembukaan Masjid Ibn Rusyd-Goethe, di sebuah tempat yang disewa dari gereja Lutheran di Berlin bulan lalu memicu kecaman dan penentangan keras dari Muslim di Eropa, Mesir, dan Turki.
Ateş menerima ancaman pembunuhan melalui media sosial dan diteriaki ‘Anda akan mati’ ketika konfrontasi jalanan.
Dar al-Ifta al-Masriyyah, sebuah lembaga Islam di Mesir yang dikelola negara, menyatakan prinsip-prinsip masjid tersebut tidak sesuai dengan Islam. Departemen hukum Universitas al-Azhar di Kairo mengeluarkan fatwa yang menentang masjid-masjid liberal.
Baca Juga: Rusia Kecam Rencana Israel Duduki Gaza
Otoritas Muslim utama Turki, Diyanet, mengatakan masjid tersebut merupakan sebuah eksperimen untuk menghancurkan iman individu.
“Tujuannya tidak lebih dari sekadar merusak dan menghancurkan agama,” tegas Diyanet.
Alhasil masjid Berlin yang awalnya penuh saat dibuka mengalami penurunan jumlah jemaah yang datang untuk beribadah di sana.
Masjid liberal yang dibuka oleh Ates tidak memisahkan antara tempat salat jemaah laki-laki dan perempuan. Di sana kaum adam dan hawa bisa berbaur menunaikan salat dalam saf yang sama. (T/R11/P1)
Baca Juga: Norwegia Tegaskan akan Tangkap Netanyahu jika Masuki Negaranya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kapal Pesiar Israel Ditolak di Pelabuhan Volos, Yunani
Baca Juga: Negara-Negara Arab Kecam Pernyataan ‘Israel Raya’ Netanyahu
Sumber-sumber:
Baca Juga: Kebakaran Hutan Hanguskan Hampir 100 Ribu Hektare Lahan di Spanyol
https://www.rt.com/uk/397760-feminist-muslim-liberal-mosque/
Baca Juga: Pekerja Bandara Paris Diskors Usai Teriakkan “Free Palestine” ke Kru Maskapai Israel