Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Dibebaskan, Greta Thunberg Desak Dunia Tak Alihkan Perhatian dari Gaza

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 43 detik yang lalu

43 detik yang lalu

0 Views

Aktivis Swedia Greta Thunberg. (Foto: x)

Athena, MINA – Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, menyerukan agar dunia tidak mengalihkan pandangan dari Jalur Gaza serta mengecam pemerintah-pemerintah dunia yang dianggap berperan dalam genosida yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

“Kita tidak boleh mengalihkan pandangan dari Gaza, dari semua tempat di dunia yang sedang menderita dan menjadi korban sistem bisnis seperti biasa ini,” kata Thunberg di hadapan kerumunan besar di Bandara Athena, Senin, setelah dideportasi oleh otoritas Israel usai ditahan karena berpartisipasi dalam Armada Kemanusiaan Global Sumud Flotilla, Senin (6/10).

Genosida ini  dan genosida lainnya dimungkinkan dan didorong oleh pemerintah kita sendiri, lembaga-lembaga kita, media kita, dan perusahaan-perusahaan kita. Adalah tanggung jawab kita untuk mengakhiri keterlibatan itu,” ujarnya.

Israel menyerang dan menyita kapal-kapal armada tersebut di perairan internasional pekan lalu . Lebih dari 400 aktivis dari 47 negara ditangkap dan dibawa paksa ke Israel, di mana mereka kemudian dipenjarakan.

Baca Juga: Spanyol Akan Seret Israel ke ICC atas Kasus Pembajakan Armada Global Sumud

Thunberg, salah satu dari 171 aktivis yang telah dibebaskan, mengatakan bahwa hukum internasional mewajibkan negara-negara untuk bertindak mencegah dan menghentikan genosida.

“Kita tidak melihat hal itu terjadi. Bahkan standar paling dasar pun tidak dijalankan oleh pemerintah kita,” tegasnya.

Ia juga menceritakan perlakuan buruk yang dialaminya selama dalam tahanan Israel, namun menekankan bahwa itu bukan inti cerita.

Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana Israel terus melanggar hukum internasional dengan menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza di tengah penderitaan dan kelaparan massal.

Baca Juga: UNRWA: Pasukan Israel Bunuh Anak-Anak Gaza Saat Mereka Tidur

“Ini bukan soal kami. Ini soal rakyat Gaza yang terus dibantai dan dipaksa hidup dalam kelaparan akibat pengepungan ilegal,” tambahnya.

Thunberg menolak disebut sebagai pahlawan dan menyebut bahwa memalukan jika misi kemanusiaan seperti armada bantuan ini harus ada karena dunia gagal menghentikan pelanggaran Israel.

Pengacara dari organisasi hukum Adalah di Israel mengonfirmasi adanya kekerasan verbal dan fisik terhadap para aktivis selama penahanan. Mereka dilaporkan dipaksa berlutut di bawah terik matahari selama berjam-jam, dipadati dalam ruangan sempit, dan sebagian dilarang mengakses pengacara.

Beberapa aktivis juga mengaku dipaksa berfoto dengan bendera Israel sebagai bentuk penghinaan. Dua di antaranya adalah Thunberg dan aktivis Spanyol Ana Maria.

Baca Juga: Demonstrasi di Hongaria Kecam Genosida di Gaza

Sampai saat ini, sejumlah aktivis masih ditahan, sementara beberapa lainnya telah dipulangkan ke Turki, Italia, Spanyol, dan negara asal masing-masing.

Armada Global Sumud bertujuan mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza sekaligus menentang blokade Israel yang telah berlangsung hampir 18 tahun. Sejak Oktober 2023, operasi militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak serta melukai lebih dari 169.000 orang. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Uni Eropa Bersedia Berpartisipasi dalam Transisi Gaza

Rekomendasi untuk Anda