Tel Aviv, MINA – Setelah puluhan ribu warga di Tel Aviv mendemo Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas kasus korupsi, pemimpin Israel itu menyeru perubahan undang-undang kebijakan polisi.
Netanyahu telah mendesak perubahan undang-undang yang oleh lawan politiknya dirancang untuk membantunya bertahan dalam penyelidikan polisi yang sedang berlangsung.
Perdana Menteri yang menjabat untuk kedua kalinya itu, telah lama menghadapi dua kasus dugaan korupsi berbeda yang memunculkan spekulasi apakah dia akhirnya akan dipaksa mengundurkan diri.
Parlemen Israel telah memeriksa undang-undang yang akan membatasi kemampuan polisi untuk memberikan rekomendasi kepada jaksa agung, mengenai apakah mengajukan tuduhan kepada tersangka atau tidak.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Netanyahu mengatakan, dia menyerukan itu karena dia tidak ingin undang-undang tersebut “digunakan untuk tujuan propaganda.”
Pria 68 tahun itu telah mempermasalahkan informasi polisi yang bocor ke publik terkait kasusnya. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Polisi Israel sedang menyelidiki Netanyahu karena dicurigai ia mendapat hadiah mahal dari para pendukung kayanya. Ia juga dituduh terlibat kesepakatan rahasia untuk liputan yang menguntungkan dengan sebuah penerbit surat kabar.
Sekutu Netanyahu juga telah diinterogasi oleh polisi sebagai bagian dari penyelidikan terpisah terhadap pembelian kapal selam Jerman.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Namun, Netanyahu belum disebut sebagai tersangka dalam penyelidikan kapal selam. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza