Setelah Filipina, Topan Vamco Landa Vietnam

Petugas penjaga pantai berbicara dengan megafon di tempat penampungan kapal nelayan di provinsi Quang Binh, Vietnam, Sabtu, 14 November 2020.(Nguyen Duc Tho / VNA)

Hanoi, MINA – Setelah menghancurkan ibu kota dan provinsi sekitarnya beberapa hari lalu, pada Ahad (15/11) menerpa , khususnya kota Hue.

Ribuan orang meninggalkan rumah mereka di Vietnam sejak Sabtu saat Topan Vamco melesat menuju daerah tengah yang sudah dilanda berturut-turut selama berpekan-pekan.

Bandara telah ditutup, pantai ditutup dan larangan memancing diberlakukan, karena negara itu akan menghadapi angin berkecepatan hingga 100 kmh, Channels Asian News melaporkan.

Ribuan orang telah dievakuasi dari rumahnya di empat provinsi pusat, menurut otoritas manajemen bencana. Sementara media pemerintah mengatakan, ratusan ribu lainnya mungkin harus mengungsi.

Serangkaian badai telah melanda Vietnam tengah selama enam pekan terakhir, menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 159 orang, kata pihak berwenang, sementara 70 lainnya hilang.

Cuaca buruk juga telah merusak atau menghancurkan lebih dari 400.000 rumah, menurut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

“Tidak ada jeda bagi lebih dari delapan juta orang yang tinggal di Vietnam tengah,” kata Nguyen Thi Xuan Thu, Presiden Palang Merah Vietnam.

“Setiap kali mereka mulai membangun kembali kehidupan dan mata pencahariannya, mereka dihantam oleh badai lagi.”

Topan Vamco sebelumnya telah menyebabkan kerusakan di Filipina.

Tim tanggap darurat Vietnam dikirim ke timur laut pada Sabtu di mana lebih dari 340.000 orang terkena dampak banjir besar akibat Vamco yang menewaskan sedikitnya 53 orang di seluruh negeri, kata badan-badan bencana. (T/RI-1/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)