Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Perancis dan Portugal, Spanyol Berjuang Atasi Kebakaran Hutan

Syauqi S - Ahad, 30 Juli 2017 - 16:46 WIB

Ahad, 30 Juli 2017 - 16:46 WIB

194 Views ㅤ

kebakaran hutan di Yeste, Spanyol. (Foto: EPA)

Castilla La-Mancha, Spanyol, MINA – Setelah Perancis dan Portugal, giliran Spanyol dilanda insiden kebakaran hebat yang menyebabkan 1.000 hektare area hancur dan ratusan orang mengungsi.

Pemerintah ‘Negeri Matador’ sedang berjuang mengatasi kebakaran pada Sabtu (29/7) yang telah merusak hutan pinus kering dan masih belum terkendali kendati, telah mobilisasi 20 pesawat dan helikopter untuk membantu penyiraman lewat udara.

“Sekitar 300 orang dievakuasi dari desa-desa dan tempat-tempat perkemahan saat kebakaran di Yeste di tenggara Spanyol membakar lebih dari 1.000 hektare dalam dua hari,” kata Ana Cuevas, juru bicara pemerintah daerah Castilla-La Mancha, seperti dilaporkan The Local yang dikutip MINA.

Kebakaran, yang dimulai pada Kamis pagi, terjadi saat bagian selatan Eropa mengalami musim panas yang amat panas, membuat hutan dan padang semak-semak sangat rentan terhadap kebakaran.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Sementara itu Perancis menghadapi kebakaran besar di dekat pantai yang populer dengan turis di Cote d’Azur, yang memaksa 10.000 orang dievakuasi.

Situasi kebakaran di Perancis terkendali pada Kamis meskipun pihak berwenang tetap siaga tinggi.

Sementara di Portugal, api melalap area hutan kering yang luas, memblokade jalan di pusat negara tersebut, dan memaksa ribuan g melarikan diri hanya sebulan setelah kebakaran yang mengakibatkan lebih dari 60 orang tewas. (T/R11/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

 

Rekomendasi untuk Anda

Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Jose Manuel Albares. (Alyssa Mcmurtry/ Anadolu Agency)
Palestina
Ilustrasi (foto: CNBC)
Palestina
Eropa
Eropa