Baghdad, MINA – Setelah merebut dan membebaskan Tal Afar dari kendali kelompok Islamic State (ISIS), pasukan Irak dan sekutunya kini menargetkan kota Hawija.
Saat ini, kota Hawija memiliki populasi sekitar 70.000 jiwa. Secara teori, kota ini dikepung oleh pasukan Peshmerga Kurdi di utara dan timur, pasukan pemerintah Irak dan Front Mobilisasi Populer (PMF) selatan dan barat.
Sementara kelompok ISIS mampu bergerak masuk dan keluar cukup bebas di kota tersebut. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA, Senin (4/9)
Hawija tidak sepenting kota Mosul yang memakan waktu sembilan bulan pertempuran melawan ISIS. Namun, kota ini telah dikendalikan ISIS selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Hawija berdekatan dengan pegunungan Hamrin di tenggara. Pegunungan yang itu telah menjadi pusat pemberontak sejak tahun 2003.
Ketika semua jalan masuk dan keluar dari Hawija dikendalikan oleh pasukan Irak atau pejuang Peshmerga Kurdi, rute melalui pegunungan Hamrin menjadi jalan alami yang menghubungkan daerah tersebut dengan provinsi Diyala dan Salahuddin, dua wilayah Irak yang memiliki banyak keberadaan militan ISIS. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza