Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Zona Penyangga, Israel Duduki Gunung Hermon Suriah

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - Senin, 9 Desember 2024 - 11:04 WIB

Senin, 9 Desember 2024 - 11:04 WIB

34 Views

Tentara Israel di Dataran Tinggi Golan berbatasan dengan Suriah. (Foto: Flash90)

Tel Aviv, MINA – Militer Israel menduduki Gunung Hermon Suriah dengan pasukan pendudukan Israel maju beberapa kilometer dari dataran Tinggi Golan Suriah.

Media mengatakan, pasukan Israel menguasai titik tertinggi di Gunung Hermon di dalam wilayah Suriah, menunjukkan titik itu terletak di dalam zona penyangga dan berada di bawah tanggung jawab Perserikatan Bangsa-Bangsa. Demikian dikutip dari Almayadeen, Senin (9/12).

Media Israel mengindikasikan militer Israel mengintensifkan serangannya terhadap Suriah, menargetkan gudang senjata dan sistem pertahanan udara, apa pun yang dapat menimbulkan “ancaman masa depan” bagi Israel.

Menurut media Israel, tentara pendudukan Israel mengumumkan pengeboman sekitar 100 target di dalam Suriah dalam beberapa jam terakhir.

Baca Juga: Komisi HAM Internasional Desak Pemboikotan Peringatan Holocaust

Mereka menambahkan, gelombang serangan Israel terhadap Suriah sedang dilakukan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengeksploitasi “kekacauan” pemerintahan saat ini di negara tersebut.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militer pendudukan Israel untuk menduduki zona penyangga di perbatasan dengan Suriah.

Berbicara dari sebuah lokasi di dekat perbatasan Suriah, Netanyahu mengumumkan runtuhnya “perjanjian pelepasan” tahun 1974 dengan Suriah, setelah pasukan Suriah meninggalkan posisi mereka.

Ia mengatakan telah memerintahkan militer untuk merebut zona penyangga dan posisi komando di dekatnya.

Baca Juga: Pasukan Penjaga Perdamaian Singkirkan Bendera Israel dari Dataran Tinggi Golan di Suriah

Militer Israel pendudukan mengumumkan pada Ahad pengerahan pasukan di sana, dengan alasan “kemungkinan masuknya individu bersenjata ke zona penyangga.”

Zona penyangga, yang dibuat pada tahun 1974, memisahkan wilayah yang diduduki Israel dari wilayah Suriah yang dibebaskan dan telah dipantau oleh pasukan penjaga perdamaian PBB sejak didirikan.

Netanyahu memuji penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada hari Ahad sebagai “hari bersejarah”.

Ia mengindikasikan penggulingan Al-Assad memberikan peluang baru yang signifikan bagi Israel “tetapi bukan tanpa risiko.”

Baca Juga: Tinjau Pengerahan Militer, Netanyahu Kunjungi Wilayah Suriah yang Diduduki

Militer pendudukan Israel juga mengeluarkan peringatan yang menyerukan penduduk lima kota di Suriah selatan untuk tetap tinggal di rumahnya, karena mereka berencana untuk mengambil tindakan. Kota-kota ini adalah Ofania, Quneitra, al-Hamidiyah, Western al-Samadaniyah, dan al-Qahtaniyah.

Pada hari Sabtu, seorang juru bicara pasukan penjaga perdamaian PBB melaporkan bahwa personel UNDOF telah mengamati individu bersenjata tak dikenal di area pemisahan, termasuk sekitar 20 orang yang pergi ke salah satu posisi misi di bagian utara area pemisahan.

Media Israel melaporkan, militer pendudukan Israel telah menyatakan Dataran Tinggi Golan yang diduduki sebagai zona militer tertutup dan Israel sedang bersiap untuk melancarkan serangan terus-menerus terhadap Suriah dalam beberapa hari mendatang.

Dalam perkembangan terkait, beberapa laporan muncul tentang serangan udara Israel yang menargetkan pangkalan udara strategis di Suriah dan kawasan pemukiman di Damaskus dalam beberapa jam terakhir.

Baca Juga: Israel Serang Markas AL Rusia di Suriah

Tak lama setelah itu, pesawat Israel menargetkan zona keamanan yang mencakup gedung intelijen dan bea cukai di kawasan Kfar Sousa di pusat Damaskus, yang menyebabkan kebakaran besar. []

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Anggota Parlemen Inggris Serukan Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Rekomendasi untuk Anda