Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setengah Juta Warga Israel Tinggalkan Wilayah Pendudukan

kurnia - Jumat, 8 Desember 2023 - 18:14 WIB

Jumat, 8 Desember 2023 - 18:14 WIB

13 Views ㅤ

Penumpang melihat papan keberangkatan di Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv saat penerbangan dibatalkan dan ditunda karena kejutan Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Tel Aviv, MINA –  Sedikitnya setengah juta warga Israel meninggalkan wilayah pendudukan sejak dimulainya agresi brutal Zionis Israel di Jalur Gaza yang terkepung pada awal Oktober.

Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel merilis data sekitar 470.000 warga Israel secara resmi telah melarikan diri sejak 7 Oktober, dan tidak jelas apakah mereka akan kembali atau tidak, demikian Press Tv, Jumat (8/12).

“Karena itu, terdapat migrasi sekitar setengah juta orang, dan ini belum termasuk ribuan pekerja asing, pengungsi, dan diplomat yang meninggalkan” wilayah pendudukan.”

Hal ini terjadi ketika perang telah memberikan dampak besar terhadap perekonomian Israel. Menurut Biro Pusat Statistik Israel, satu dari tiga bisnis telah tutup atau beroperasi pada kapasitas 20 persen saja.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Lebih dari separuh bisnis juga mengalami kehilangan pendapatan lebih dari 50 persen.

Sebelum dimulainya perang di Gaza, jumlah warga Israel yang mengajukan permohonan paspor asing melonjak di tengah ketidakpuasan yang meluas terhadap rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melakukan perombakan hukum.

Netanyahu memperkenalkan rencana tersebut pada bulan Januari, yang memicu protes anti-rezim selama berbulan-bulan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Para kritikus menggambarkan rencana tersebut sebagai ancaman terhadap independensi pengadilan oleh perdana menteri, yang diadili atas tuduhan korupsi. (T/R4/P2)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda