Khatmandu, MINA – Sedikitnya 29 orang dilaporkan meninggal setelah sebuah pesawat jatuh di Nepal, Al Jazeera melaporkan Ahad (15/1).
Juru Bicara Kepolisian Nepal, Tek Prasad Rai mengatakan, 29 jenazah telah ditemukan dari lokasi kecelakaan. Namun, belum ada konfirmasi mengenai korban yang selamat.
Ada 72 orang di pesawat ATR 72 bermesin ganda yang dioperasikan oleh Yeti Airlines Nepal tersebut, termasuk empat awak.
Sementara itu, Perdana Menteri Nepal Pushpa Kamal Dahal telah mengadakan rapat kabinet darurat setelah kecelakaan pesawat tersebut.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Saya sangat sedih dengan kecelakaan menyedihkan dan tragis Yeti Airlines ANC ATR 72 yang terbang dari Kathmandu ke Pokhara dengan penumpang,” tulisnya di Twitter.
“Saya dengan tulus memohon kepada personel keamanan, semua lembaga pemerintah Nepal dan masyarakat umum untuk memulai penyelamatan yang efektif,” tambahnya.
Kecelakaan pesawat kali ini adalah yang paling mematikan di Nepal sejak Maret 2018, ketika penerbangan turboprop US-Bangla Dash 8 dari Dhaka jatuh saat mendarat di Kathmandu, menewaskan 51 dari 71 orang di dalamnya, menurut Aviation Safety Network.
Pada Mei, sebuah pesawat milik Tara Air jatuh kurang dari 20 menit setelah lepas landas dari Pokhara.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Sedikitnya 309 orang telah meninggal sejak tahun 2000 dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di Nepal, rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest yang cuaca dapat berubah tiba-tiba dan menimbulkan kondisi berbahaya. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait